Text
Penetapan Profil Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Daging Buah Mahkota Dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl]
ABSTRAKrnrn(A) JUANDI (2001210006)rnrn(B) PENETAPAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA [Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl]rnrn(C) ix + 57 halaman; 2006; 14 tabel; 13 gambar; 11 lampiranrnrn(D) Kata kunci : Mahkota dewa, ekstrak kering, profil KLT-densitometrirnrn(E) Buah mahkota dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl] saat ini sedang populer untuk mengobati berbagai penyakit tetapi belum ada kontrol mutu yang standar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan profil kromatografi lapis tipis ekstrak etanol dengan konsentrasi berbeda agar dapat digunakan untuk identifikasi ekstrak daging buah mahkota dewa. Hasil pemeriksaan mutu serbuk simplisia yang digunakan dengan kadar abu 4,27%; kadar sari larut etanol 14,27%; kadar sari larut air 25,71% dan susut pengeringan 14,24%. Hasil ekstrak kering tertinggi diperoleh dari pelarut etanol 70%, diikuti etanol 50% dan etanol 95% dengan nilai drug extract ratio / DER (native) berturut-turut 7:1, 12:1, 13:1. Ekstrak kering yang dihasilkan berupa serbuk yang distandarisasi dengan melakukan penetapan parameter mutu ekstrak kering. Warna serbuk yang dihasilkan untuk ekstrak etanol 95%, 70% dan 50% berturut-turut adalah kuning, coklat tua dan coklat muda dengan bau aromatik, memiliki sifat kompresibilitas serbuk 20,30%; 18,63% dan 20,03%; sudut diam 25,130; 25,830 dan 28,810; kecepatan alir 11,28 g/detik; 11,48 g/detik; 11,97 g/detik; kadar air 2,31%; 3,10% dan 2,54%. Penapisan fitokimia yang dilakukan terhadap ekstrak menunjukkan adanya senyawa flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Identifikasi dengan KLT menggunakan cairan eluasi kloroform-etanol-asam asetat glasial (7:3:1) dihasilkan 1 bercak yang dominan berwarna biru tua pada sinar UV 254 dengan hRf untuk ekstrak etanol 95%, 70% dan 50% berturut-turut adalah 51-56; 49-56; 48-54. Pada sinar UV 366 tampak 3 bercak, untuk masing-masing pelarut sebagai berikut, 1 bercak berwarna biru tua dengan hRf 51-56; 49-56; 48-54, dan 2 bercak berwarna biru muda dengan hRf adalah 32-36 dan 64-67; 30-36 dan 63-67; 31-35 dan 62-65. Identifikasi dengan kromatografi lapis tipis-densitometri menunjukkan bahwa puncak dominan ketiga ekstrak etanol memiliki panjang gelombang serapan maksimum yang sama yaitu 304 nm tetapi luas puncaknya berbeda dan dapat digunakan untuk identifikasi ekstrak etanol daging buah mahkota dewa. rnrn(F) Daftar Rujukan : 26 Buah (1972-2005)rnrn(G) Drs. I Wayan Redja, M.Chem., Apt.; Drs. Sudjaswadi Wiryowidagdo, Apt.rn
Tidak tersedia versi lain