Text
Pengaruh Penambahan Urasil Dalam Media Fermentasi Terhadap Produksi β-Glukan Dari Agrobbacterium radiobacter A 1.5 Dan Agrobacterium sp.Bro 1.2.1 mutan
ABSTRAKrnrnrn(A) SALMAH MUHAMAD (2000210018)rnrn(B) PENGARUH PENAMBAHAN URASIL DALAM MEDIA FERMENTASI TERHADAP PRODUKSI β-GLUKAN DARI Agrobacterium radiobacter A 1.5 DAN Agrobacterium sp. Bro 1.2.1 mutan rnrn(C) xi + 78 halaman; 2006; 13 gambar; 13 tabel; 19 lampiran.rnrn(D) Kata kunci : Beta glukan, Agrobacterium radiobacter A 1.5, Agrobacterium sp. Bro 1.2.1 mutan, Fermentasi, Urasil, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.rnrn(E) Beta glukan merupakan suatu homopolisakarida yang bermanfaat, baik dalam industri makanan maupun dalam bidang kesehatan. Beta glukan dapat disintesis dari jamur, alga, khamir maupun bakteri. Produksi β-glukan yang maksimal dapat ditempuh melalui optimalisasi kondisi fermentasi misal modifikasi nutrisi (media). Urasil sebagai prekursor UDP-glukosa dapat merupakan donor residu glukosa dalam proses pembentukan polisakarida seperti β-glukan. Dihipotesakan bahwa konsentrasi dan waktu penambahan urasil pada fase pertumbuhan Agrobacterium radiobacter A 1.5 dan Agrobacterium sp. Bro 1.2.1 mutan yang tepat akan mempengaruhi berupa peningkatan produksi β-glukan. Pada penelitian ini urasil ditambahkan ke dalam media fermentasi sebesar 0,025%, 0,05% dan 0,1% pada fase logaritmik (24 jam) dan fase stasioner (46 jam) pertumbuhan kedua isolat. Hasil β-glukan dari tiap perlakuan dinilai dengan bobot kering β-glukan (crude) dan menetapkan kadar β-glukan sebagai glukosa dengan modifikasi metode Hisamatsu-AOAC menggunakan KCKT. Bobot kering β-glukan (crude) tertinggi (12,5 mg) dari A 1.5 terdapat dalam media fermentasi mengandung urasil (0,025%; 24 jam) sedangkan kontrol menghasilkan 3,5 mg. Bobot kering β-glukan (crude) dari Bro 1.2.1 mutan yang tertinggi (8,5 mg) terdapat dalam media fermentasi mengandung urasil (0,1%; 46 jam), sedangkan kontrol menghasilkan 6 mg. Uji ANOVA dua arah menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada kedua isolat antara konsentrasi urasil dan waktu penambahan terhadap bobot kering β-glukan (crude) yang dihasilkan (α = 0,05). Kadar β-glukan sebagai glukosa tertinggi dari A 1.5 (27,03%) terdapat dalam media fermentasi mengandung urasil (0,025%;46 jam),sedangkan kontrol menghasilkan 23,28%. Kadar β-glukan sebagai glukosa tertinggi dari Bro 1.2.1 mutan (29,34%) terdapat dalam media fermentasi mengandung urasil (0,025%; 24 jam), sedangkan kontrol menghasilkan 28,75%. Uji ANOVA dua arah menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada kedua isolat antara konsentrasi urasil dan waktu penambahan terhadap kadar β-glukan sebagai glukosa yang dihasilkan (α = 0,05). Disimpulkan bahwa penambahan urasil (0,025%,0,05% dan 0,1%) ke dalam media fermentasi kedua isolat pada fase logaritmik (24 jam) dan fase stasioner (46 jam) tidak mempengaruhi produksi β-glukan secara nyata. rnrn (F) Daftar Rujukan: 38 (1961 – 2005)rnrn(G) Prof. Swasono R. Tamat, M.Sc, Ph.D., Apt.rnDra. Kusmiati, M.Si.rn
Tidak tersedia versi lain