Text
Analisis Residu Lima Jenis Insektisida Organoklorin Dalam Susu Sapi Secara Kromatografi Gas Cair Dan Korelasi Dengan Sumber Pakan Dan Air Minum Sapi
ABSTRAKrnrn(A) LARETNA ARIATNI (2001210176) rnrn(B) ANALISIS RESIDU LIMA JENIS INSEKTISIDA ORGANOKLORIN DALAM SUSU SAPI SECARA KROMATOGRAFI GAS CAIR DAN KORELASI DENGAN SUMBER PAKAN DAN AIR MINUM SAPIrnrn(C) x + 88 halaman; 2006; 11 tabel; 6 gambar; 34 lampiran. rnrn(D) Kata kunci: Residu insektisida, Organoklorin, Susu sapi, Pakan dan air minum sapi rnrn(E) Masih digunakannya berbagai jenis insektisida di lahan pertanian maupun peternakan menimbulkan resiko bertambahnya jenis insektisida maupun kadar residu insektisida pada sumber pakan atau air minum dan susu sapi yang dihasilkan oleh sapi perah yang diberi pakan dan air minum tersebut. Telah dilakukan penelitian analisis residu insektisida organoklorin Lindan, Heptaklor, Aldrin, Dieldrin dan DDT pada susu, air minum dan pakan sapi yang diambil dari daerah Bogor, Cisarua dan Garut. Penelitian ini menggunakan kromatografi gas cairyang dilengkapi kolom chromosorb OV 17 dan detektor penangkap elektron. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan residu insektisida dalam susu, air minum dan pakan sapi Bogor masing-masing adalah Heptaklor sebesar rata-rata 0,00144 bpj; Lindan sebesar rata-rata 0,00036 bpj; Heptaklor sebesar rata-rata 0,0038 bpj. Kandungan residu insektisida dalam susu, air minum dan pakan sapi Cisarua masing-masing adalah Heptaklor sebesar rata-rata 0,00072 bpj; Lindan sebesar rata-rata 0,00058 bpj; Heptaklor dan Dieldrin masing-masing sebesar rata-rata 0,0015 bpj dan 0,0008 bpj. Kandungan residu insektisida air minum sapi Garut adalah Lindan sebesar rata-rata 0,00052 bpj, sedangkan dalam susu serta pakan sapi dari daerah tersebut tidak terdeteksi adanya residu insektisida. Sedangkan residu insektisida Aldrin dan DDT tidak terdeteksi dalam susu, air minum serta pakan sapi Bogor, Cisarua maupun Garut. Heptaklor yang terdeteksi dalam susu sapi Bogor dan Cisarua serta Dieldrin yang terdeteksi dalam pakan sapi Cisarua masih di bawah nilai Batas Maksimum Residu (BMR) namun sudah melebihi Acceptable Daily Intake (ADI). Lindan yang terdeteksi dalam air minum sapi Bogor, Cisarua dan Garut masih di bawah nilai BMR maupun ADI. Heptaklor yang terdeteksi dalam pakan sapi Bogor dan Cisarua sudah melebihi nilai BMR maupun nilai ADI. Adanya kesamaan jenis residu insektisida yaitu Heptaklor yang terdeteksi dalam susu dan pakan sapi Bogor dan Cisarua, diduga bahwa residu insektisida dalam susu sapi berasal dari pakan sapi. rnrn(F) Daftar Rujukan: 35 buah (1974-2005). rnrn(G) Prof. Swasono R. Tamat, M.Sc, Ph.D, Apt; DR. Asep Nugraha Ardiwinata.rn
Tidak tersedia versi lain