Text
Pengaruh Molase Sebagai Sumber Karbon Organik Dalam Media Kultur Mikroalga Spirulina platensis Terhadap Kandungan Protein, Karbohidrat, Lemak Dan Pigmen
ABSTRAKrnrnrn(A) BERNADETTA NOVIATI (2000210104)rnrn(B) PENGARUH MOLASE SEBAGAI SUMBER KARBON ORGANIK DALAM MEDIA KULTUR MIKROALGA Spirulina platensis TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN, KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PIGMEN rnrn(C) x + 98 halaman; 7 tabel; 13 gambar; 25 lampiranrnrn(D) Kata kunci : Mikroalga biru-hijau Spirulina platensis, karbon organik, molase, media kultur, nutrisi dan pigmenrnrn(E) Spirulina platensis merupakan mikroalga berpotensi karena mengandung senyawa kimiawi dengan nilai gizi dan ekonomi tinggi. Komposisi kimiawi potensial yang terkandung dalam mikroalga Spirulina platensis adalah protein, karbohidrat, lemak dan biopigmen. Komposisi senyawa kimiawi yang dihasilkan mikroalga berkaitan dengan faktor lingkungan dan kandungan nutrisi dalam medium kultur, salah satunya adalah sumber karbon organik. Sumber karbon yang digunakan pada penelitian ini adalah molase. Molase merupakan hasil akhir atau hasil samping yang diperoleh dalam pembuatan gula tebu (sukrosa) setelah melalui proses kristalisasi berulang. Penambahan molase pada medium pertumbuhan akan meningkatkan kandungan nutrisi dan pigmen Spirulina platensis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kensentrasi molase yang tepat dalam meningkatkan kandungan nutrisi dan pigmen fikosianin mikroalga Spirulina platensis. Pengukuran kadar protein, glukosa dan pigmen fikosianin menggunakan metoda spektrofotometri sedangkan pengukuran kadar lemak menggunakan metoda gravimetri. Hasil penelitian yang dilakukan selama 23 hari kultur menunjukan bahwa penambahan molase 150 mg/l dapat meningkatkan kadar lemak dan pigmen fikosianin berturut-turut sebesar 18,75% dan 20,69%, sedangkan penambahan molase 450 mg/l dapat meningkatkan kadar protein dan karbohidrat berturut-turut sebesar 49,14% dan 14,98%. Peningkatan kadar protein dan pigmen fikosianin terjadi pada fase logaritmik sedangkan peningkatan kadar karbohidrat dan lemak terjadi pada fase stasioner.rn rn(F) Daftar Rujukan : 33 buah (1969-2005)rnrnrn(G) Dra. Hj. Sofina Sofyan, M.Si.,Apt ; Dra. Kusmiati, M.Si ; Dra. Ni Wayan Sri Agustini. rn
Tidak tersedia versi lain