Text
Uji Aktivitas Antioksidan Beberapa Spesies Curcuma Dengan Metode DPPH Dan Identifikasinya Dengan Kromatografi Lapis Tipis
ABSTRAKrnrnrnrn(A) HARUMI HEGARTIKA (2002210090)rnrn(B) UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA SPESIES CURCUMA DENGAN METODE DPPH DAN IDENTIFIKASINYA DENGAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPISrn rn(C) x + 51 halaman; 2007; 17 gambar; 6 tabel; 7 lampiranrnrn(D) Kata kunci : Curcuma xanthorrhiza Roxb., C. domestica Val., C. aeruginosa Roxb. dan C. heyneana Val. & V. Zijp, Zingiberaceae, radikal bebas, antioksidan, 1,1-Difenil-2-pikrilhidrazilrnrn(E) Adanya radikal bebas dalam tubuh dapat menimbulkan kerusakan sel dan mendasari berbagai macam keadaan patologis seperti ateroskelosis, kanker, katarak dan proses penuaan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dalam rimpang temulawak, temu giring, temu ireng dan kunyit dalam meredam warna ungu dari radikal bebas 1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil, dan dilakukan juga hal yang sama terhadap kombinasinya untuk mengetahui apakah aktivitas antioksidan yang dihasilkan bersifat sinergis atau antagonis. Ekstraksi masing-masing rimpang tanaman dilakukan dengan cara refluks menggunakan pelarut metanol kemudian dipartisi dengan n-heksan, ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas antioksidannya. Pada pengujian tunggal, ekstrak metanol dari kunyit pada konsentrasi 100 ppm menghasilkan aktivitas peredaman terbesar dan IC50 terkecil yaitu 90,04% dan 43,57 ppm. Sedangkan pada pengujian kombinasi, aktivitas peredaman terbesar dihasilkan oleh kombinasi 1:1 dari temulawak dan kunyit yaitu 98,75%. Kemudian dilanjutkan analisis dengan kromatografi lapis tipis menggunakan baku pembanding Yakushima Zedoary dimana dalam ekstrak metanol dari temu giring mengandung dehydrocurdione, (4S, 5S)–(+)–germacrone 4,5–epoxide dan zederone, sedangkan temu ireng mengandung (4S, 5S)–(+)–germacrone 4,5–epoxide dan zederone. Pada ekstrak n-heksan diperoleh hasil bahwa temu giring mengandung germacrone, curzerenone, furanogermenone, curcumenol dan (4S, 5S)-(+)-germacrone 4,5 – epoxide, sedangkan temu ireng mengandung furanodienone. Pada analisis dengan baku pembanding kurkumin; pada ekstrak metanol diperoleh hasil bahwa temu lawak, kunyit dan temu giring mengandung kurkumin. Sedangkan pada ekstrak n-heksan diperoleh hasil bahwa keempat rimpang tersebut tidak mengandung kurkumin.rnrnrn(F) Daftar Rujukan : 21 buah (1977 – 2003)rnrn(G) Dr. Emelia Devi Logawa, Apt. ; Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc., APUrn
Tidak tersedia versi lain