Text
Pemeriksaan Pendahuluan, Profil Kromatogram, Uji Hayati Ekstrak Etil Asetat Dan n-Butanol Hipokotil Sarang Semut, Mymercodia pendens Merr. & Perry
ABSTRAKrnrnrn(A) ENDAH WIDYASTUTY S (2003210032)rnrn(B) PEMERIKSAAN PENDAHULUAN, PROFIL KROMATOGRAM, UJI HAYATI EKSTRAK ETIL ASETAT DAN n-BUTANOL HIPOKOTIL SARANG SEMUT, Myrmecodia pendens Merr. & Perryrnrn(C) x + 75 halaman; 2008; 10 Gambar; 4 Tabel; 13 Lampiran rnrn(D) Kata Kunci : Myrmecodia pendens Merr. & Perry, DPPH, BSLT, KCKT, KLTrnrn(E) Sarang semut, Myrmecodia pendens Merr.& Perry (Rubiaceae) merupakan tumbuhan epifit dari Papua yang terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit, oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pemeriksaan pendahuluan, profil kromatogram, uji hayati ekstrak etil asetat dan n-butanol hipokotil sarang semut. Pemeriksaan pendahuluan yang dilakukan meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan parameter farmakognosi, uji kandungan senyawa kimia, dan uji aktivitas antioksidan. Profil kromatogram dengan analisis KLT dan KCKT. Sedangkan Uji hayati yang dilakukan yaitu uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina L. Hasil penetapan parameter farmakognosi diperoleh kadar abu (5,1342%), kadar abu larut air (1,4320%), kadar abu tidak larut asam (0,8027%), kadar sari larut air (16,2208%), kadar sari larut etanol (3,2711%), susut pengeringan (10,7985%), dan kadar air (10,1837%). Pada ekstrak etil asetat mengandung senyawa triterpenoid, flavonoid, tanin katekuat dan ekstrak n-butanol mengandung senyawa triterpenoid, flavonoid, tanin katekuat, saponin, karbohidrat. Aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat lebih tinggi (IC50=18,23μg/ml) dari ekstrak n-butanol (IC50=29,58μg/ml). Hasil analisis KLT menunjukkan bahwa fase gerak untuk pemisahan senyawa kimia pada ekstrak etil asetat yaitu fase gerak kloroform-metanol (10:1) dan ekstrak n-butanol yaitu fase gerak kloroform-metanol-air (5:5:1), sedangkan analisis KCKT menunjukkan bahwa fase gerak untuk pemisahan senyawa kimia pada ekstrak etil asetat yaitu fase gerak n-heksan-etil asetat (10:1) dan ekstrak n-butanol yaitu metanol-air (10:1). Hasil uji toksisitas pada ekstrak etil asetat lebih tinggi (LC50=101,84 μg/ml) dari ekstrak n-butanol (LC50=154,59 μg/ml). rnrn(F) Daftar Rujukan: 28 Buah (1966-2008)rnrn(G) Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc., APU.; Dra. Wiwi Winarti, M.Si., Apt.rnrn
Tidak tersedia versi lain