Text
Purifikasi Dan UjiSensitivitas Antibodi Tetrasiklin Sebagai Reagen Untuk Deteksi Residu Tetrasiklin Dengan Metode Elisa
ABSTRAKrnrnrn(A) ASTRID SURYA AZIIZA (2004210020)rnrn(B) Purifikasi dan uji sensitivitas antibodi anti tetrasiklin sebagai reagen untuk deteksi residu tetrasiklin dengan metode ELISA.rnrn(C) ix+53 halaman; 10 tabel; 17 gambar; 8 lampiranrnrn(D) Kata kunci: residu tetrasiklin, purifikasi, uji sensitivitas, ELISA kompetitif tidak langsung.rnrn(E) Tetrasiklin adalah antibiotika dengan spektrum luas yang banyak digunakan dalam bidang peternakan. Penggunaan tetrasiklin yang berlebihan dapat menimbulkan residu pada jaringan dan menyebabkan resistensi mikroba. Untuk melindungi konsumen dari efek negatif tersebut maka dilakukan pengawasan terhadap produk peternakan dengan cara mendeteksi residu tetrasiklin. ELISA kompetitif tidak langsung adalah salah satu metode imunokimia untuk deteksi residu tetrasiklin. Metode ini bersifat spesifik, sensitif, mudah, cepat dan hemat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan purifikasi antibodi anti tetrasiklin dengan menggunakan kromatografi kolom protein A sepharosa, menguji sensitivitas antibodi anti tetrasiklin terhadap antigen tetrasiklin dan untuk mendapatkan limit deteksi metode ELISA kompetitif tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IgG yang telah dipurifikasi berkisar antara 13,125 mg/ml - 14,630 mg/ml. Konsentrasi pengenceran antibodi anti tetrasiklin yang optimal digunakan adalah antibodi anti tetrasiklin pada konsentrasi pengenceran 1/1.000 dengan nilai OD antara 1,066 – 1,422. Antibodi anti tetrasiklin yang paling sensitif adalah antibodi pada pengambilan darah (bleeding) ke-6 dengan nilai IC50 59,3 bpm dan limit deteksi sebesar 1,5 bpm.rnrn(F) Daftar rujukan: 21 buah (1990 – 2007)rnrn(G) Drs. Sediarso M.Farm.,Apt.; Dr. Tri Budhi Murdiati M.Sc.rn
Tidak tersedia versi lain