Text
Pengaruh Iradiasi Gamma Terhadap Inhibitor Sel Lwukimia L1210 Dalam Fraksi Aktif Daun Talatak Manuk Dysoxylum exelsum dalam Fraksi Aktif Daun Talatak Manukrnk
ABSTRAKrnrnrnrn(A) EKA ROSANTI NOSAFRIA (2003210169)rnrn(B) PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP INHIBITOR SEL LEUKEMIA L1210 DALAM FRAKSI AKTIF DAUN TALATAK MANUK Dysoxylum excelsum (Blume)rn rn(C) ix + 72 halaman ; 2008 ; 13 tabel ; 17 gambar ; 12 lampiran.rnrn(D) Kata kunci: Iradiasi gamma, Sel Leukemia L1210, Talatak Manuk, Dysoxylum excelsum (Blume), Meliaceae.rnrn(E) Talatak manuk, Dysoxylum excelsum (Blume) merupakan salah satu tanaman termasuk ke dalam suku Meliaceae. Tanaman ini secara empiris dapat mengobati kanker rahim dan benjolan di tubuh. Berdasarkan penelitian terdahulu telah diketahui bahwa ekstrak etil asetat daun talatak manuk memiliki IC50 sebesar 23,4 µg/ml dan menghasilkan 8 fraksi, dimana Fraksi 2 merupakan fraksi paling aktif dengan nilai IC50 4,11 µg/ml. Penelitian ini dipelajari pengaruh iradiasi gamma pada fraksi aktif dari ekstrak etil asetat daun talatak manuk terhadap aktivitas sitotoksik sel leukemia L1210 dengan cara meradiasi serbuk daun talatak manuk dengan variasi dosis 5; 7,5; 10; 15 dan 20 kGy. Uji cemaran mikroba, kromatografi lapis tipis, dan analisis fraksi dengan kromatografi cair kinerja tinggi juga dilakukan terhadap serbuk daun sebelum dan sesudah iradiasi. Dalam penggunaan simplisia atau ekstrak sebagai antikanker, cemaran mikroba dapat dieliminasi dengan menggunakan teknik iradiasi gamma. Ekstrak etil asetat yang telah diiradiasi sampai dosis 20 kGy menunjukkan perbedaan aktivitas sitotoksik terhadap pertumbuhan sel leukemia L1210 dengan nilai IC50 < 50 µg/ml. Aktivitas inhibitor Fraksi 2 menurun secara signifikan sampai dosis 20 kGy dengan nilai IC50 < 20 µg/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila ekstrak sebagai bahan obat maka dosis iradiasi hingga 10 kGy dapat digunakan untuk mengurangi jumlah mikroba simplisia daun talatak manuk dan ekstrak masih aktif sebagai bahan obat. Namun bila yang digunakan fraksi 2, maka dosis iradiasi ≤ 5 kGy merupakan dosis iradiasi maksimum untuk simplisia daun talatak manuk. Analisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi menunjukkan salah satu puncak kromatogram, yaitu puncak 1 dengan waktu retensi 7,394 menit setelah iradiasi terjadi penurunan luas area yang semakin besar, sehingga dapat digunakan sebagai marka untuk menunjukkan adanya perubahan aktivitas akibat iradiasi gamma.rn rn(F) Daftar Rujukan 34 buah (1981-2008)rnrn(G) DR. Hendig Winarno, M.Sc., Dra. Ermin Katrin Harantung.rn
Tidak tersedia versi lain