Text
Analisis Kandungan Fosfor Dalam Daun Katuk (Sauropus androgynus Merr.) Dan Daun Kelor (Moringa pterygospermae Gaertn.)Secara Spektrofotometri Cahaya Tampak
ABSTRAKrnrnrn(A) METALINA RAMADHANI ( 2005210138 )rnrn(B) ANALISIS KANDUNGAN FOSFOR DALAM DAUN KATUK ( Sauropus androgynus Merr. ) dan DAUN KELOR ( Moringa pterygospermae Gaertn. ) SECARA SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA TAMPAKrnrn(C) ix + 72 halaman ; 2009 ; 12 tabel ; 12 gambar ; 13 lampiranrnrn(D) Kata kunci : daun katuk, daun kelor, fosfor, spektrofotometri cahaya tampak, biru molibdenum, vanadatmolibdat, metode adisi baku, penetapan kadarrnrn(E) Mineral kalsium dan fosfor merupakan dua mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Pada bayi yang baru lahir, asupan kalsium dan fosfor yang diperlukan untuk pertumbuhan diperoleh dari air susu ibu ( ASI ). Untuk hal tersebut ibu menyusui memerlukan tambahan makanan yang dapat memperbanyak air susunya dan mengandung mineral-mineral seperti kalsium dan fosfor. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kandungan fosfor dalam daun katuk dan daun kelor menggunakan pereaksi biru molibdenum dan vanadatmolibdat secara spektrofotometri cahaya tampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode spektrofotometri cahaya tampak dengan pereaksi vanadatmolibdat memberikan hasil yang tidak baik, yaitu terlihat dari spektrum larutan yang diberikan sehingga pereaksi ini tidak digunakan untuk penetapan kadar berikutnya, sedangkan dengan pereaksi biru molibdenum diperoleh uji perolehan kembali sebesar 80,25 % sampai 82,67 % dan ketelitian dan simpangan baku sebesar 0,0112 sampai 0,0518 dan hasil koefisien variansi sebesar 0,01 % sampai 0,06 %. Perolehan kadar fosfor untuk daun kelor sebesar 46,99 mg/100g sampai 52,05 mg/100g, sedangkan untuk daun katuk sebesar 81,63 mg/100g sampai 89,44 mg/100g. Dengan demikian metode ini dapat digunakan untuk penetapan kadar fosfor dalam tanaman.rnrn(F) Daftar rujukan : 22 buah ( 1985-2009 )rnrn(G) Dra. Zuhelmi Aziz, M.Si., Apt. rn
Tidak tersedia versi lain