Text
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Kimia Aktif Dalam Fase n-Heksana Dari Ekstrak Metanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume)
ABSTRAKrnrn(A). RESTI CAROLINE APRIYANE (2005210175)rnrn(B). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA AKTIF DALAM FASE n-HEKSANA DARI EKSTRAK METANOL DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume)rnrn(C). viii + 48 halaman ; 2009 ; 7 tabel ; 14 gambar ; 6 lampiranrnrn(D). Kata kunci: isolasi, identifikasi, keladi tikus, Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume, BSLT.rnrn(E). Keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume merupakan tumbuhan yang berkhasiat dalam mengobati beberapa penyakit antara lain kanker, sehingga banyak dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam keladi tikus. Berdasarkan uji BSLT, fase n-heksana mempunyai aktivitas, tetapi belum adanya penelitian mengenai kandungan senyawanya maka akan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terkandung dalam fase n-heksana dari ekstrak metanol daun keladi tikus. Pada penelitian ini fase n-heksana dilakukan fraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum dan kromatografi kolom yang dipandu dengan KLT dan dilanjutkan dengan uji toksisitas secara BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Fraksi teraktif kemudian diisolasi secara KLT preparatif. Isolat yang didapatkan kemudian diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukan fraksi H.2 merupakan fraksi teraktif dengan nilai LC50 14,06 bpj dan nilai persen kematian dari fraksi H.2.5 sebesar 90%. Fraksi H.2.5 dengan KLT preparatif menghasilkan 2 pita yang berfluoresensi pada sinar UV 366. Berdasarakan hasil analisis data yang diperoleh dari spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri inframerah dan kromatografi gas cair-spektrometri massa diperkirakan bahwa isolat dari fraksi H.2.5 pita kedua adalah senyawa phytol dengan bobot molekul 296,3 berdasarkan data pustaka (database Willey7n.1) memiliki kemiripan 91%, dengan panjang gelombang serapan maksimum yang karakteristik yaitu pada panjang gelombang 202,8 nm dan 228,2 nm serta memiliki puncak serapan pada bilangan gelombang 3421,48 cm-1, 2927,74 cm-1, 1663,49 cm-1-1532,34 cm-1, 1445,55 cm-1-1327,9 cm-1 menunjukkan adanya gugus OH, regang C-H, regang C=C, lentur C-H.rnrn(F). Daftar Rujukan: 18 buah (1979 – 2005)rnrn(G). Dra. Yunahara Farida, M.Si.,Apt.rnrn
Tidak tersedia versi lain