Text
PENAPISAN FITOKIMIA, PEMERIKSAAN MUTU DAN UJI POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK KENTAL DAN KERING DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers.)
ABSTRAKrn(A) MEDIASTI ADITIANI (2010210167)rn(B) PENAPISAN FITOKIMIA, PEMERIKSAAN MUTU DAN UJI POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK KENTAL DAN KERING DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers.)rn(C) xii + 82 halaman; 15 tabel; 9 gambar; 19 lampiran.rn(D) Kata kunci : Cincau hijau (Cyclea barbata Miers.), ekstrak kental, ekstrak kering, penapisan fitokimia, potensi antimikroba, pemeriksaan mutu ekstrakrn(E) Tanaman cincau hijau merupakan salah satu tanaman dari suku Menispermaceae yang secara empiris banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati demam, diare dan sariawan. Daun cincau hijau mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid yang diduga mempunyai efek antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung, menguji mutu ekstrak etanol 70% daun cincau hijau dan menguji potensi antimikroba terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans, Aspergillus niger. Dilakukan determinasi tanaman dan menunjukkan cincau hijau mempunyai nama latin Cyclea barbata Miers. Daun cincau hijau diekstraksi dengan cara maserasi kinetik menggunkan etanol 70% dan ekstraksi menggunakan air. Selanjutnya dilakukan penapisan fitokimia terhadap serbuk dan ketiga ekstrak, hasil menunjukkan positif pada semua golongan senyawa kimia yang diuji kecuali kuinon dan minyak atsiri. Penetapan parameter spesifik terhadap ekstrak kental etanol 70% menunjukkan ekstrak berkonsistensi kental, berwarna coklat kehitaman, berbau khas, rasa pahit, kadar senyawa yang larut dalam air dan etanol sebesar 67,14% dan 71,35%. Hasil pemeriksaan parameter non spesifik diperoleh kadar abu total dan tidak larut asam sebesar 8,30% dan 0,12%, susut pengeringan ekstrak 7,47%, kadar air 6,07%, kadar Pb 0,03 mg/kg, kadar Cd 2,42x10-3 mg/kg, angka lempeng total dan angka kapang kamir sebesar 2,94x103 koloni/gram dan 8,63x102 koloni/gram, kadar flavonoid total yang terkandung sebesar 9,93%. Uji potensi antimikroba dilakukan terhadap ketiga ekstrak menggunakan metode difusi agar. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga ekstrak memiliki potensi menghambat mikroba uji dengan nilai konsentrasi hambat minimum sebesar 20%.rn(F) Daftar Rujukan: 25 buah (1966-2013)rn(G) Dra. Erlindha Gangga, M.Si.,Apt.rn(H) 2014
Tidak tersedia versi lain