Text
Analisis Senyawa Kimia Dalam Fase Ekstrak Etil Asetat Simplisia Cinnamomum spp. ecara Kromatografi (KLT, KCKT, KGSM)
ABSTRAKrn(A) WENNY PUSPANDARI (2005210229)rn(B) ANALISIS SENYAWA KIMIA DALAM FASE EKSTRAK ETIL ASETAT SIMPLISIA Cinnamomum spp. SECARA KROMATOGRAFI (KLT, KCKT, KGSM).rn(C) xi + 69 halaman; 2010; 6 tabel; 12 gambar; 12 lampiranrn(D) Kata kunci : kayu manis, kayu lawang, kayu masoyi, Cinnamomum, Cinnamomum burmanii, Cinnamomum culilaban, Cryptocarpa massoy, analisis kromatografi.rn(E) Kayu manis [Cinnamomum burmanii (Nees nā Th. Nees) Blume], kayu lawang [Cinnamomum culilaban (L.) J.S. Presl] dan kayu masoyi [Cryptocarpa massoy (Oken) Kosterm] merupakan spesies tanaman langka yang tumbuh di Indonesia. Spesies dengan genus yang sama ini (Cinnamomum) sangat berpotensi dalam bidang pengobatan, tetapi perbandingan komposisi dan kadar kandungan kimianya belum diketahui secara luas sehingga pemanfaatannya dalam aplikasi pengobatan tidak optimal. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian dalam rangka menganalisis senyawa kimia dalam fase ekstrak etil asetat terhadap ketiga tanaman tersebut secara kromatografi, yaitu: KLT (Kromatografi Lapis Tipis), KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi), dan KGSM (Kromatografi Gas Spektrometri Massa). Analisis dilakukan terhadap fase ekstrak etil asetat dengan tujuan untuk mengidentifikasi kandungan kimia yang sebagian besar terdiri atas minyak atsiri. Berdasarkan hasil analisi KLT, cairan eluasi n-heksan-etil asetat (2:1) menunjukkan hasil pemisahan yang lebih baik karena memberikan bercak yang terpisah dengan baik dibandingkan cairan eluasi lainnya. Berdasarkan hasil analisis KCKT, dengan penggunaan baku pembanding eugenol menunjukkan bahwa pada kayu manis dan kayu lawang diidentifikasi memiliki kandungan minyak atsiri eugenol. Pada kayu manis diidentifikasi memiliki kandungan senyawa eugenol dengan kadar 3,11% dan pada kayu lawang diidentifikasi memiliki kandungan senyawa eugenol dengan kadar 0,18%. Berdasarkan hasil analisis KGSM, pada kayu manis ditemukan dua komponen senyawa kimia utama dengan persentase terbesar, yaitu senyawa sinamaldehid (90,24%) dan coumarin (53,46%). Pada kayu lawang ditemukan empat komponen senyawa kimia utama, yaitu senyawa metileugenol (40,68%), verbanone (14,58%), terpinol (8,74%) dan spathulenol (8,12%). Selanjutnya pada kayu masoyi hanya ditemukan tiga komponen senyawa kimia utama, yaitu senyawa massoyalakton (73,64%), asam butanoat (12,25%) dan asam pentadekanoat (9,76%).rn(F) Daftar Rujukan : 28 buah (1972 ā 2009)rn(G) Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc., APU.
Tidak tersedia versi lain