Text
PENETAPAN KADAR ALFATOKOFEROL DALAM EKSTRAK ETANOL BIJI DAN KECAMBAH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) DAN KEDELAI (Glycine soja Siebold & Zucc.) SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
ABSTRAKrn(A) KARLINA KEMALA DEVI (2010210145)rn(B) PENETAPAN KADAR ALFATOKOFEROL DALAM EKSTRAK ETANOL BIJI DAN KECAMBAH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) DAN KEDELAI (Glycine soja Siebold & Zucc.) SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGIrn(C) xi + 45 halaman ; 17 tabel ; 15 gambar ; 14 lampiranrn(D) Kata kunci : alfatokoferol, Phaseolus radiatus L, Glycine soja Siebold & Zucc, penetapan kadar, kromatografi cair kinerja tinggirn(E) Alfatokoferol adalah salah satu jenis vitamin larut lemak yang sangat penting bagi tubuh, banyak ditemukan pada sayuran dan kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kedelai. Alfatokoferol mempunyai fungsi utama yaitu sebagai antioksidan yang berguna untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan alfatokoferol dalam ekstrak etanol biji dan kecambah kacang hijau dan kedelai. Biji dan kecambah kacang hijau dan kedelai diekstraksi dengan etanol dan dikeringkan dengan vakum rotavapor. Masing-masing ekstrak ditetapkan kadarnya secara kromatografi cair kinerja tinggi fase balik menggunakan fase diam C18 fase gerak metanol laju alir 1 mL/menit dan detektor UV pada panjang gelombang 285 nm. Kadar alfatokoferol dalam ekstrak etanol biji kacang hijau 7.0539 μg/mg, biji kedelai 6.9942 μg/mg, kecambah kacang hijau 6.9491, dan kecambah kedelai 6.8666 μg/mg. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan kadar alfatokoferol yang terkandung dalam ekstrak etanol biji maupun kecambah kacang hijau dan kedelai.rn(F) Daftar rujukan : 17 buah (1987-2013)rn(G) Dra. Hindra Rahmawati, M.Si., Aptrn(H) 2014
Tidak tersedia versi lain