Text
Analisis Senyawa Borat Dalam Mie Basah Dan Mie Kering Yang Beredar Di Pasar Tradisional Dan Swalayan Wilayah Jakarta Selatan
ABSTRAKrn(A). ERNAWATI (2006210057)rn(B). ANALISIS SENYAWA BORAT DALAM MIE BASAH DAN MIE KERINGrnYANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL DAN SWALAYANrnWILAYAH JAKARTA SELATANrn(C). xi + 48 Halaman; 10 Tabel; 9 Gambar; 15 Lampiranrn(D). Kata kunci :bahan tambahan makanan, senyawa borat, mie basah dan mie kering.rn(E). Bahan tambahan makanan digunakan agar makanan tampak lebih menarik dan tahan lama. Bahan tersebut dapat sebagai pengawet, penyedap rasa dan aroma,rnantioksidan, dan lain-lain. Beberapa bahan tambahan makanan mempunyairndampak buruk bagi kesehatan manusia antara lain : mual, muntah, sakit kepala,rnkanker bahkan kematian. Oleh karena itu, pemerintah melalui DepartemenrnKesehatan telah menetapkan jenis-jenis bahan tambahan makanan yangrndiizinkan daan dilarang untuk digunakan dalam pengolahan makanan. Salahrnsatu bahan tambahan yang dilarang untuk digunakan dalam makanan adalahrnsenyawa borat (asam borat dan boraks). LD50 borat bila digunakan secara oralrnadalah sebesar 3450 mg/kgBB. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitianrnterhadap kandungan senyawa borat pada mie basah dan mie kering yangrnberedar di pasar tradisional dan swalayan wilayah Jakarta Selatan secararnspektrofotometri cahaya tampak pada panjang gelombang 545,5 nm. Hasilrnpenelitian menunjukkan bahwa masih adanya senyawa borat alam mie basahrndengan kadar 0,4492%-0,5212% dalam basis basah dan 0,9910%-1,1639%rndalam basis kering serta mie kering dengan kadar 0,2267% dan 0,2753%.rnUntuk pasar swalayan tidak ada yang mengandung senyawa borat. Untuk itu,rnperlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat oleh pihak berwenang agar tidakrndisalahgunakan oleh produsen dan penjual mie tertentu.rn(F). Daftar rujukan : 25 buah (1975-2010)rn(G). Dra. Yunahara Farida, M.Si., Apt.rn(H). 2010
Tidak tersedia versi lain