Text
EFEK DEPROTEINASI DENGAN PEMANASAN TERHADAP TULANG KANSELUS SAPI (Bos sondaicus)
ABSTRAKrn(A). DHANIYO (2007210050)rn(B). EFEK DEPROTEINASI DENGAN PEMANASAN TERHADAP TULANG KANSELUS SAPI (Bos sondaicus)rn(C). xv + 65 halaman; 9 tabel; 21 gambar; 9 lampiranrn(D). Kata kunci : tulang kanselus, deproteinasi, hidroksiapatit, graftrn(E). Tulang adalah salah satu jaringan transplan (graft) yang paling banyak digunakan manusia dan secara rutin dipakai untuk memperbaiki kerusakan rangka tulang (skeleton) yang disebabkan oleh trauma, neoplasma, dan infeksi. Salah satu graft tulang yang digunakan dapat berasal dari spesies lain seperti sapi. Tulang tersebut diproses dengan dideproteinasi, yaitu suatu proses menghilangkan protein dan zat-zat organik untuk mencegah perpindahan penyakit dan penolakan oleh sistem imun tubuh. Pada penelitian ini deproteinasi dilakukan dengan metode panas, yaitu dengan memanaskan tulang pada suhu 600°C, 800°C dan 1000°C selama tiga jam dengan menggunakan tanur. Tulang yang digunakan adalah tulang kanselus sapi. Hasil menunjukkan bahwa bobot tulang kanselus yang hilang berturut-turut 38,91%, 40,64%, dan 41,86%. Kadar protein tanpa pemanasan dari tulang kanselus sebesar 24,16% setelah dipanaskan pada suhu 600°C, 800°C dan 1000°C protein yang tersisa berturut-turut 0,27%, 0%, dan 0%. Kadar protein ditetapkan dengan metode Kjeldahl. Karakterisasi dengan difraksi sinar-X menunjukkan semakin tinggi suhu pemanasan semakin murni zat anorganik tulang kanselus dan semakin mengkristal bentuk serbuk tulang kanselus. Zat anorganik tulang kanselus paling murni pada pemanasan suhu 1000°C. Pengamatan dengan FT-IR menunjukkan puncak dari gugus fungsi zat anorganik tulang kanselus{P-O, O-H dan (CO3-2)}, dengan SEM memberi informasi rentang pori yang semakin sempit antara tulang kanselus tanpa pemanasan dan dengan pemanasan pada suhu 600°C, 800°C dan 1000°C yang menghasilkan rentang pori 0,17-3,33, 0,33-3,33, 0,17-2 dan 0,17-2 μm serta morfologi permukaan tulang kanselus yang makin membentuk kristal. Kristal terbentuk pada pemanasan suhu 1000°C.rn(F). Daftar Pustaka : 25 buah ( 1977-2011 )rn(G). Dra. Hindra Rahmawati, M.Si., Apt.; Ir. Basril Abbas.rn(H). 2011
Tidak tersedia versi lain