Text
UJI SITOTOKSIK DARI EKSTRAK ASETON, FRAKSI DAN SUB FRAKSI ALGA MERAH (Rhodymenia palmata) TERHADAP SEL HeLa
ABSTRAKrnrnrnrn(A) ABDUL AZIZ AL-ZAELANY (2003210212)rnrn(B) UJI SITOTOKSIK DARI EKSTRAK ASETON, FRAKSI DAN SUB FRAKSI ALGA MERAH (Rhodymenia palmata) TERHADAP SEL HeLa rnrn(C) x + 53 Halaman; 2008: 12 Tabel: 11 Gambar: 9 Lampiran. rnrn(D) Kata kunci: Sitotoksisitas, ekstrak aseton alga merah Rhodymenia palmata, fraksi-fraksi, dan sub fraksinya, sel HeLa. rnrn(E) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas ekstrak aseton Rhodymenia palmata terhadap sel HeLa. Rhodymenia palmata dimaserasi dengan aseton, Terhadap ekstrak kasar dilakukan penapisan fitokimia untuk mengetahui kandungan golongan senyawa dan terhadap ekstrak kasar aseton dilakukan uji pendahuluan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian dilanjutkan dengan melakukan fraksinasi ekstrak kasar menggunakan heksan, etil asetat dan metanol : air. Selanjutnya dilakukan uji sitotoksik dan antioksidan dari ekstrak aseton dan hasil fraksinasi masing-masing terhadap sel HeLa dan DPPH. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Rhodymenia palmata mengandung golongan senyawa flavonoid, triterpenoid dan saponin. Hasil uji BSLT ekstrak aseton diperoleh nilai LC50 851,33 µg/mL kemudian nilai LC50 340,2515 µg/mL untuk fraksi heksan, LC50 36,4754 µg/mL fraksi etil asetat, LC50 803,7112 µg/mL fraksi metanol : air dan sifat antioksidannya dengan nilai IC50 646,0253 µg/mL lebih kecil dibandingkan dengan vitamin C sebagai kontrol dengan nilai IC50 5,0067µg/mL. Uji sitotoksisitas ekstrak aseton terhadap sel HeLa diperoleh IC50 64,0523 µg/mL kemudian diperoleh nilai IC50 42,0645 µg/mL untuk fraksi heksan, IC505,4996 µg/mL untuk fraksi etil asetat dan IC50 28,0705 µg/mL untuk fraksi metanol : air. Hasil menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mempunyai sitotoksisitas paling tinggi dibandingkan dengan fraksi heksan dan fraksi metanol : air. Fraksi aktif dari hasil partisi yang memberikan aktivitas prospektif difraksinasi lanjut menggunakan kromatografi kolom, kemudian masing-masing sub fraksi dilakukan uji sitotoksik terhadap sel HeLa. Hasil uji sitotoksik sub fraksi diperoleh persentase inhibisi 11,7647% untuk sub fraksi 1, persentase inhibisi 9,7285% untuk sub fraksi 2, persentase inhibisi 17,1945% untuk sub fraksi 3, persentase inhibisi 22,1719% untuk sub fraksi 4, persentase inhibisi 14,932% untuk sub fraksi 5, persentase inhibisi 0,2263% untuk sub fraksi 6, persentase inhibisi 21,2669% untuk sub fraksi 7.rnrn(F) Daftar rujukan: 25 buahrnrn(G) Dra. Lestari Rahayu, MS., Apt. ; Dr. Ir. Sumpeno Putro, M.Sc.rnrn
Tidak tersedia versi lain