Text
PRODUKSI DAN UJI ANTIBAKTERI OLIGOMER KITOSAN DARI KITOSAN KOMERSIAL ®
ABSTRAKrnrnrnrn(A) MANUNTUN YOHANES SIHOTANG (2003210166)rnrn(B) PRODUKSI DAN UJI ANTIBAKTERI OLIGOMER KITOSAN DARI KITOSAN KOMERSIAL ®rnrn(C) ix + 58 Halaman; 8 tabel; 5 gambar; 12 lampiran rnrn(D) Kata kunci : Oligomer kitosan, Enzim Selulase, Antibakteri.rnrn(E) Meningkatnya kesadaran masyarakat menggunakan bahan alam untuk menjaga kesehatan, maka industri pangan yang berbahan baku bahan alami semakin berkembang pesat,salah satunya adalah kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat oligomer kitosan secara enzimatis dengan menggunakan enzim selulase komersial non spesifik dari kitosan komersial sigma dan menguji bioaktivitasnya sebagai antibakteri. Produksi oligomer kitosan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama (pendahuluan) digunakan konsentrasi enzim 10, 13, dan 15 U/gram kitosan yang diinkubasi selama 1, 2, dan 3 jam dan tahap akhir (utama) diproduksi oligomer kitosan dengan konsentrasi enzim selulase 10 U/gram kitosan yang diinkubasi selama 1 jam. Oligomer kitosan yang dihasilkan diuji bioaktivitasnya sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Salmonella typh. Oligomer kitosan produksi akhir ditentukan viskositas dan berat molekulnya. Metode yang digunakan dalam uji antibakteri adalah metode difusi agar dan metode turbidimetri. Pada produksi oligomer kitosan tahap pendahuluan dilakukan uji identifikasi dengan KLT yang menunjukkan setiap sampel mengandung oligomer kitosan dari dimer sampai pentamer dan memiliki sifat antibakteri terhadap semua bakteri uji, tetapi yang lebih baik terhadap Staphylococcus aureus dari sampel 10 1 (enzim selulase dengan konsentrasi 10 U/gram kitosan, inkubasi 1 jam) dan 13 1 (enzim selulase dengan konsentrasi 13 U/gram kitosan, inkubasi 1 jam) dengan adanya diameter zona bening 13 dan 12 mm (metode difusi agar) serta penurunan kerapatan optis sampel 84,38 dan 84,48% (metode turbidimetri). Uji antibakteri oligomer kitosan produksi akhir (utama) dengan metode difusi agar menunjukkan diameter zona bening 13-13,5 mm terhadap Staphylococcus aureus dan oligomer ini memiliki viskositas antara 2,11-2,18 cps dan berat molekul sebesar 221,26-361,08 Dalton.rnrn(F) Daftar Rujukan : 26 buah (1977 – 2006)rnrn(G) Dra. Syarmalina, M.Si., Apt.; Ir. Yusro Nuri Fawzya, M.Si.rn
Tidak tersedia versi lain