Text
AKTIVITAS PENGHAMBATAN XANTIN OKSIDASE DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.)Steenis] DAN HASIL PARTISI SECARA IN VITRO
ABSTRAKrn(A) RINAWATI (2010210230)rn(B) AKTIVITAS PENGHAMBATAN XANTIN OKSIDASE DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.)Steenis] DAN HASIL PARTISI SECARA IN VITROrn(C) xii + 76 halaman; 5 tabel; 8 gambar; 21 lampiranrn(D) Kata kunci: xantin oksidase, antihiperurisemia, daun binahong [Anredera cordifolia (Ten.)Steenis.], Basellaceae, alopurinolrn(E) Hiperurisemia dapat menimbulkan penyakit gout dengan keluhan sakit dan inflamasi di jaringan lunak sehingga produktivitas kerja dapat menurun. Obat penurun kadar asam urat darah yang tersedia di Indonesia adalah alopurinol. Keterbatasan terapi ini yang menyebabkan masyarakat Indonesia menggunakan tanaman obat, salah satunya binahong. Untuk mencari bukti ilmiah maka dilakukan penelitian uji in vitro terhadap sampel, yakni ekstrak etanol dan empat fase hasil partisi daun binahong sebagai penghambat xantin oksidase, yaitu enzim yang bertanggungjawab pada pembentukan asam urat. Daun binahong dalam penelitian ini dimaserasi dengan etanol 96% kemudian dipartisi dengan n-heksan, etil asetat, n-butanol, dan air. Sampel diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV pada λmaks 265 nm untuk mengukur konsentrasi sisa substrat xantin yang tidak bereaksi dengan enzim. Kontrol positif yang digunakan adalah alopurinol. Sampel juga dilakukan penapisan fitokimia untuk mengetahui senyawa yang terkandung di dalam ekstrak maupun masing-masing fase. Hasil uji menunjukkan sampel memiliki potensi menghambat aktivitas xantin oksidase, yakni ekstrak etanol, fase n-heksan, fase etil asetat, fase n-butanol dan fase air serta allopurinol sebagai kontrol positif adalah berturut-turut 191,1061; 537,5776; 52,3025; 317,5379 dan 49,0921 serta 0,9988 bpj. Penapisan fitokimia menunjukkan hasil positif untuk senyawa flavonoid di ekstrak etanol dan tiga fase hasil partisi daun binahong kecuali fase n-heksan. Daun binahong pada fase air mempunyai prospek untuk dilanjutkan pada penelitian lanjutan sebagai alternatif pengobatan antihiperurisemia karena IC50 di bawah 50 bpj.rn(F) Daftar Rujukan: 37 buah (1965-2014)rn(G) Dr. Dian Ratih L., M. Biomed., Apt.;rnProf. (ris). Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc.rn(H) 2014
Tidak tersedia versi lain