Text
DETEKSI BRUCELLOSIS DENGAN UJI SEROLOGIS ROSE BENGAL TEST (RBT) DAN COMPLEMENT FIXATION TEST (CFT) PADA SAPI PERAH YANG BERASAL DARI KABUPATEN BANDUNG.
ABSTRAKrnrnrnrn(A) LIDIA EKAWATI (2002210171)rnrn(B) DETEKSI BRUCELLOSIS DENGAN UJI SEROLOGIS ROSE BENGAL TEST (RBT) DAN COMPLEMENT FIXATION TEST (CFT) PADA SAPI PERAH YANG BERASAL DARI KABUPATEN BANDUNG.rnrn(C) viii + 45 halaman; 2007; 2 tabel; 3 gambar; 9 lampiran.rnrn(D) Kata kunci : Brucellosis, Brucella abortus, RBT, CFT, Prevalensirnrn(E) Brucellosis adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri genus Brucella. Penyakit ini menginfeksi hewan ternak termasuk sapi yang disebabkan oleh Brucella abortus. Brucellosis pada sapi dapat menyebabkan abortus, sterilitas, infertilitas, kematian anak sapi dan lahir lemah. Kerugian ekonomi yang disebabkan Brucellosis pada sapi di Indonesia mencapai 147 milyar rupiah per tahun. Selain itu Brucellosis juga merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia, oleh karena itu pengendalian Brucellosis pada ternak atau sapi perlu dilakukan, terutama pada sapi-sapi reaktor Brucellosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi reaktor Brucellosis pada sapi perah di Kabupaten Bandung di daerah Cisarua, Lembang, Cilengkrang dan Pangalengan. Diagnosis Brucellosis dilakukan dengan uji serologis Rose Bengal Test (RBT) dan dikonfirmasi lebih lanjut dengan uji Complement Fixation Test (CFT). Sebanyak 80 sampel serum sapi perah yang terdiri dari 20 sampel berasal dari daerah Cisarua, 20 sampel dari Lembang, 20 sampel dari Cilengkrang dan 20 sampel dari Pangalengan. Uji RBT menunjukkan 20 sampel positif RBT, dengan hasil sebagai berikut: 3 sampel di daerah Cisarua, 10 sampel di daerah Lembang, 7 sampel di daerah Cilengkrang sedangkan di daerah Pangalengan bereaksi negatif. Sebanyak 20 sampel positif RBT tersebut setelah dikonfirmasi dengan uji CFT menunjukkan bahwa 18 sampel positif CFT (90%), dengan distribusi sebagai berikut, Cisarua (15%), Lembang (50%) dan Cilengkrang (25%). Dari hasil uji CFT tersebut Prevalensi Brucellosis tertinggi terjadi di daerah Lembang dengan Prevalensi 50%. rnrn(F) Daftar Rujukan : 22 buah (1977-2007). rnrn(G) Dr. Sudana Atmawidjaja, DEA, Apt; Drh. Susan Maphilindawati Noor, MVSc.rn
Tidak tersedia versi lain