Text
UJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL PROPOLIS ( Apis mellifera Ligustica ) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB MASTITIS SUBKLINIS PADA SAPI PERAH DI DAERAH BOGOR
ABSTRAKrnrnrnrn(A) JULIA SUNARYA (2000210079)rn(B) UJI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL PROPOLIS ( Apis mellifera Ligustica ) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB MASTITIS SUBKLINIS PADA SAPI PERAH DI DAERAH BOGOR rnrn(C) x + 58 halaman ; 2005 ; 9 tabel ; 24 gambar ; 13 lampiranrn(D) Kata kunci: ekstrak etanol propolis (Apis mellifera Ligustica), antibakteri, mastitis subklinisrnrn(E) Mastitis subklinis merupakan radang ambing yang perubahan air susunya tidak terlihat nyata dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium atau uji CMT (California Mastitis Test). Sampel untuk penelitian adalah air susu sapi perah penderita mastitis subklinis yang diperoleh dari peternakan di daerah Bogor dan Citayam. Setelah dilakukan identifikasi diperoleh bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus epidermidis. Propolis yang bersifat antimikroba alami dibuat ekstrak secara maserasi menggunakan cairan penyari etanol dan dibuat konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%. Isolat yang diperoleh kemudian dilakukan uji daya antibakteri ekstrak propolis menggunakan metode difusi kertas cakram. Ekstrak etanol propolis dapat menghambat Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus epidermidis hasil isolasi pada semua konsentrasi. Makin besar konsentrasi ekstrak yang digunakan (50% = 11,56 mm; 25% = 8,39 mm; 12,5% = 6,67 mm; 6,25% = 5,5 mm) terhadap isolat bakteri hasil isolasi, maka makin besar diameter daerah hambat terbentuk. Tapi jika dibandingkan dengan Amoksisilin yang sensitif (d 29 mm) dan intermediate (d = 21-28 mm), ekstrak etanol propolis memberikan hasil DDH yang lebih kecil.rnrn(F) Daftar Rujukan: 30 buah (1970 2004) rnrn(G) Drh. Hasbullah, MSc, Ph.D. ; Drh. Andriani MSirnrnrn
Tidak tersedia versi lain