Text
PEMANTAUAN HASIL VAKSINASI ANTRAKS PADA SAPI DENGAN TEKNIK Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
ABSTRAKrnrnrnrn(A) LANI (2001210019)rnrn(B) PEMANTAUAN HASIL VAKSINASI ANTRAKS PADA SAPI DENGAN TEKNIK Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) rnrn(C) x + 54 halaman; 13 tabel; 16 gambar; 8 lampiranrnrn(D) Kata kunci : antraks, endemik, vaksin spora hidup, Enzyme linked immunosorbent Assay (ELISA), respons imun (respons kekebalan).rnrn(E) Antraks adalah penyakit infeksi bakterial akut/perakut yang dapat menyerang mamalia terutama hewan herbivora, dan juga dapat menyerang manusia (zoonosis) serta beberapa spesies unggas (burung unta). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Bacillus anthracis. Vaksinasi merupakan salah satu cara yang baik dalam pengendalian penyakit antraks di daerah endemik. Untuk penyakit antraks di Indonesia masih menggunakan vaksin spora hidup (Bacillus anthracis galur 34F2, toksigenik, dan tidak berkapsul) yang dapat menginduksi terbentuknya respons imun humoral (antibodi anti-PA). Penelitian ini bertujuan untuk memantau hasil vaksinasi antraks dengan melihat gambaran titer antibodi dengan menggunakan teknik Enzyme linked immunosorbent Assay (ELISA). Dari pemantauan hasil vaksinasi antraks berdasarkan titer antibodi yang memenuhi Cutt off 134-1024 EU maka diperoleh efektivitas dan tingkat keberhasilan dari masing-masing lokasi sebagai berikut : Kec. Kaliadem Kab. Sleman pada 76 sampel dari sapi perah menunjukkan 76 sampel positif dan 1 sampel sapi potong menunjukkan 1 sampel positif jadi keduanya mencapai tingkat keberhasilan hingga 100%, Desa Cidadap Cijaya Kec. Campaka Kab. Purwakarta pada 13 sampel dari sapi potong menunjukkan 12 sampel positif dan 1 sampel negatif sehingga mencapai tingkat keberhasilan 92,3% dan Desa Palasari Kec. Jalan Jagak Kab. Subang pada 27 sampel dari sapi potong menunjukkan 25 positif dan 2 sampel negatif sehingga mencapai tingkat keberhasilan 92,6%. Dapat disimpulkan bahwa, dengan menggunakan vaksin antraks (vaksin spora hidup) dapat meningkatkan titer antibodi.rn rn(F) Daftar Rujukan : 24 (1959-2005)rnrn(G) Dr. Sudana Atmawidjaja, DEA, Apt; Drh. Rahmat Setya Adji rnrn
Tidak tersedia versi lain