Text
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP KADAR ALT DAN AST SERUM SERTA GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA
ABSTRAK rnrnrn(A) HASLINDA rn(B) PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP KADAR ALT DAN AST SERUM SERTA GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDArn(C) ix + 67; 2006; 8 tabel; 14 gambar; 16 lampiran.rn(D) Kata kunci : Minyak buah merah, Aspartat aminotransferase (AST), Alanin aminotransferase (ALT), Karbon tetraklorida (CCl4), Histopatologi hati. rn(E) Buah Merah banyak mengandung senyawa aktif diantaranya karotenoid, betakaroten, tokoferol, dan asam lemak tidak jenuh, yang dikenal bersifat anti oksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pencegahan terhadap kerusakan hati (hepatoprotektor) minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) melalui pengamatan terhadap kadar AST, ALT, dan Histopatologi hati tikus yang diinduksi karbon tetraklorida. Tikus sebanyak 36 ekor dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kelompok normal yang hanya diberi aquades (K I), kelompok II yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi Oleum olivarum dengan dosis 0,54 ml/200g BB (K II), kelompok III yaitu kelompok kontrol positif yang diberi Vitamin E dosis 0,54 ml/200g BB (K III), kelompok IV yaitu kelompok perlakuan yang diberi minyak buah merah dosis 0,086 m/200g BB (KIV), kelompok V yaitu kelompok perlakuan yang diberi minyak buah merah dosis 0,173 m/200 g BB (K V), kelompok VI yaitu kelompok perlakuan yang diberi minyak buah merah dosis 0,302 m/200 BB (K VI). Kelompok II, III, IV, V dan VI diberi perlakuan selama 8 hari berturut-turut. Dua jam setelah pemberian perlakuan terakhir diberi CCl4 0,56 mg/BB. Setelah 24 jam, tikus dibius dengan eter, diambil darah untuk pemeriksaan kadar AST dan ALT, kemudian dibedah diambil hatinya untuk pemeriksaan histopatologi. Dengan uji statistik analisis varian satu arah (anova) yang kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey terhadap pemeriksaan kadar AST, ALT, diameter vena sentralis dan gambaran histopatologi hati menunjukkan adanya perbedaan bermakna dari tiap kelompok perlakuan minyak buah merah dengan kelompok II. Hal ini membuktikan bahwa minyak buah merah mempunyai efek hepatoprotektor. Namun peningkatan dosis tidak seiring dengan peningkatan efek yang lebih baik. Kelompok V berbeda bermakna dengan kelompok III dengan aktivitas kadar AST dan ALT serta diameter vena sentralis yang lebih baik. Sehingga dosis 0,173 ml/200 g BB mempunyai efek yang paling baik sebagai hepatoprotektor rn(F) Daftar rujukan 29 buah.rn(G) Dra. Dian R. Laksmitawati, M. Biomed., Apt; rn Dr. Dadang Kusmanarn
Tidak tersedia versi lain