Text
Karakterisasi Sifat Fisika Dan Kimia Tulang Korteks Sapi (Bos sondaicus) Hasil Pemanasan Yang Akan Digunakan Untuk Transplantasi Graft Tulang
ABSTRAK (A). Willy Kristyan Hardja (2006210208). (B). KARAKTERISASI SIFAT FISIKA DAN KIMIA TULANG KORTEKS SAPI (Bos sondaicus) HASIL PEMANASAN YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK TRANSPLANTASI GRAFT TULANG. (C). viii + 60 halaman; 6 tabel; 15 gambar; 8 lampiran. (D). Kata kunci : tulang korteks, hidroksiapatit, xenograf, deproteinasi.rn(E). Tulang adalah salah satu jaringan transplan (graft) yang paling banyak digunakan dan secara rutin dipakai untuk memperbaiki kerusakan rangka tulang yang disebabkan oleh trauma, neoplasma, dan infeksi. Tulang dapat digunakan sebagai graft, karena di dalamnya terdapat senyawa hidroksiapatit yang bersifat biokompatibilitas dengan jaringan sekitar dan dapat mendorong pertumbuhan tulang baru. Salah satu graft tulang yang digunakan dapat berasal dari spesies lain, seperti sapi (xenograft). Tulang tersebut diproses dengan dideproteinasi, yaitu suatu proses menghilangkan protein dan zat-zat organik untuk mencegah perpindahan penyakit dan penolakan oleh sistem imun tubuh. Pada penelitian ini deproteinasi dilakukan dengan metode panas, yaitu dengan memanaskan tulang pada suhu 600, 800, dan 1000°C selama tiga jam dengan menggunakan tanur. Tulang yang digunakan adalah tulang korteks sapi. Hasil menunjukan bahwa bobot tulang korteks yang hilang berturut-turut, 32,52%; 33,73% dan 34,13%. Kadar protein tanpa pemanasan dari tulang korteks sebesar 24,89%, setelah dipanaskan pada suhu 600, 800, dan 1000°C protein yang tersisa 0,42%; 0% dan 0%. Kadar protein ditetapkan dengan metode Kjeldahl. Karakterisasi dengan difraksi sinar-X menunjukkan semakin tinggi suhu pemanasan semakin murni zat anorganik tulang korteks dan semakin mengkristal bentuk serbuk tulang korteks. Zat anorganik tulang korteks paling murni pada pemanasan suhu 1000°C. Pengamatan dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red) menunjukkan puncak dari gugus fungsi zat anorganik P-O, O-H, dan CO32-. Pada gambar SEM (Scanning Electron Microscope), terlihat morfologi permukaan tulang korteks. Semakin tinggi suhu, kristalisasi hidroksiapatit semakin terbentuk. Rentang pori tanpa pemanasan dan dengan pemanasan 600, 800, dan 1000°C berturut-turut, 0,167-0,833; 0,167-2,250; 0,0833-1,667; 0,167-1,667μm. Penelitian ini menunjukkan bahwa sampel dengan pemanasan 600°C belum dapat digunakan sebagai graft tulang, karena masih mengandung protein, sedangkan sampel dengan suhu pemanasan 800 dan 1000°C baik digunakan untuk keperluan medis, seperti transplantasi graft tulang. (F). Daftar ustaka : 26 buah (1953-2012). (G). Dra. Hindra Rahmawati, M.Si, Apt ; Ir. Basril Abbas. (H). 2012
Tidak tersedia versi lain