Text
Optimasi Proses Partisi Ekstrak Daun Laban Abang Hasil Maserasi Kinetik Dan Uji Efek Sitotoksik Secara BSLT
ABSTRAKrn(A) ANARISA BUDIATI (2007210017)rn(B) OPTIMASI PROSES PARTISI EKSTRAK DAUN LABAN ABANG (Aglaiarnelliptica Blume.) HASIL MASERASI KINETIK DAN UJI EFEK SITOTOKSIKrnSECARA Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)rn(C) xi + 90 halaman; 2011; 8 tabel; 5 gambar; 20 lampiranrn(D) Kata kunci : Daun Laban abang (Aglaia elliptica Blume), ekstrak, partisi cair-cair,rnoptimasi proses, efek sitotoksik, kadar odorin.rn(E) Laban abang (Aglaia elliptica Blume.) merupakan salah satu tumbuhan yangrndiketahui mempunyai khasiat sebagai antikanker. Penelitian sebelumnyarnmelaporkan bahwa fase semi polar dari ekstrak daun Laban abang merupakan faserndengan efek sitotoksik paling kuat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukanrnoptimasi proses partisi ekstrak etanol daun Laban abang untuk mendapatkan fasernsemi polar dengan efek sitotoksik paling kuat dengan kadar senyawa penandarnyang tinggi. Penelitian diawali dengan melakukan ekstraksi daun Laban abangrnsecara maserasi menggunakan etanol dengan variasi waktu perendaman 1 jam danrn2 jam. Ekstrak etanol yang diperoleh dilakukan partisi cair-cair menggunakanrnpelarut n-heksana dengan 2 dan 4 kali ulangan yang dilanjutkan dengan partisirncair-cair menggunakan etil asetat dengan 2, 4, dan 6 kali ulangan. Terhadap fasernn-heksana dan fase etil asetat yang diperoleh dilakukan uji efek sitotoksik denganrnmetode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan analisa kadar senyawa penandarn(odorin) dengan KCKT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses ekstraksirnsecara maserasi dengan waktu perendaman 1 dan 2 jam menghasilkan rendemenrnekstrak etanol total sebesar 12,28 % dan 12,73%. Fase etil asetat menunjukkanrnefek sitotoksik lebih kuat dengan kadar senyawa penanda (odorin) lebih tinggirndibandingkan fase n-heksana pada semua kondisi proses partisis cair-cair. Efekrnsitotoksik fase n-heksana dan fase etil asetat dari proses partisi ekstrak etanol hasilrnmaserasi 2 jam lebih kuat dibandingkan efek sitotoksik fase n-heksana dan fasernetil asetat dari proses partisi ekstrak etanol hasil maserasi 1 jam. Fase etil asetatrnhasil partisi cair-cair dengan 2 kali ulangan n-heksana dan 4 kali ulangan etilrnasetat dari ekstrak etanol hasil maserasi 2 jam menunjukkan efek sitotoksik palingrnkuat (LC50: 12,901 ppm) dengan kadar senyawa penanda (odorin) cukup tinggirn(3,492 %).rn(F) Daftar Rujukan : 21 buah (1982-2010)rn(G) Prof.Dr.Wahono Sumaryono, Apt., APU. Dr.Agung Eru Wibowo, Msi, Apt.
Tidak tersedia versi lain