Text
Isolasi Dan Uji Aktivitas Metabolit Sekunder Kapang Endofit Ranting Tanaman Jamblang Terhadap Penghambatan Enzim α-Glukosidase
ABSTRAKrn(A) IMA FIVLIDIA (2007210092)rn(B) ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS METABOLIT SEKUNDER KAPANG ENDOFIT RANTING TANAMAN JAMBLANG (Syzygium cumini L.) TERHADAP PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASErn(C) viii + 57 halaman; 2011; 2 Tabel; 2 Gambar; 18 Lampiran.rn(D) Kata kunci : Kapang endofit, fermentasi, α-glukosidase, Syzygium cumini L.rn(E) Mikroba endofit adalah mikroba yang sebagian atau seluruh hidupnya berada dalam jaringan hidup tanaman inang. Mikroba endofit memiliki kemampuan menghasilkan metabolit sekunder yang sama seperti inangnya. Salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai antidiabetes adalah Jamblang (Syzygium cumini L.), tanaman ini mengandung jambosine yaitu sejenis alkaloid yang dapat menghambat enzim α-glukosidase. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengisolasi kapang endofit yang dapat menghasilkan metabolit sekunder berupa jambosine. Isolasi kapang endofit dari ranting tanaman jamblang dilakukan dengan metode tanam langsung menggunakan media PDA (Potato Dextrose Agar). Kemudian dilakukan pengamatan morfologi kapang endofit secara makroskopik dan mikroskopik. Pengujian produk jambosine dari hasil fermentasi metode goyang untuk kapang endofit aerob dan metode diam untuk kapang endofit anaerob fakultatif dengan menggunakan media PDY (Potato Dextrose Yeast) selama 10 hari. Pengujian aktivitas metabolit sekunder kapang endofit dari ranting tanaman jamblang terhadap penghambatan enzim α-glukosidase dilakukan secara in-vitro menggunakan p-nitrofenol-α-D-glukopiranosida sebagai substrat dan akarbose sebagai standar dengan konsentrasi 0.025; 0.075; 0.125; 0.175; 0.225% v/v yang diukur menggunakan elisa reader, pada filter 405 nm. Dari penelitian ini diperoleh 7 isolat kapang endofit, 6 isolat kapang endofit yang memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase. Aktivitas tertinggi dengan nilai IC50 0.09 % dan aktivitas terkecil dengan IC50 0.70 %, sedangkan IC50 akarbose sebesar 0.06%.rn(F) Daftar Rujukan : 20 buah ( 1986-2009 )rn(G) Prof. Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt.rn(H) 2011
Tidak tersedia versi lain