Text
Penentuan LD50 Dan Uji Aktivitas Penghambat α-Glukosidase Ekstrak Etanol Herba Sambiloto
ABSTRAK (A) REGINA RIASHA (2005210172) (B) PENENTUAN LD50 DAN UJI AKTIVITAS PENGHAMBAT α-GLUKOSIDASE EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata [Burm.f.] Nees) (C) x + 51 Halaman; 6 Tabel; 2 Gambar; 12 Lampiran (D) Kata kunci: LD50, Metode toksisitas akut, Herba sambiloto (Andrographis paniculata [Burm.f.] Nees), α-Glukosidase (E) Secara empiris herba sambiloto digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan tetapi belum banyak didukung oleh suatu penelitian ilmiah. Pada penelitian ini dilakukan penetapan LD50 untuk mengetahui derajat toksisitas dari bahan yang akan diuji. Penetapan LD50 dilakukan dengan 4 metode, dan didapat hasil yaitu metode Weil C.S 17,85 (15,18 - 20,98) g/kg BB; metode Reed dan Muench 17,36 g/kg BB; metode aritmatika Karber 17,97 g/kg BB; dan metode Miller dan Tainter 17,51 g/kg BB untuk oral terhadap mencit putih jantan galur DDY sehingga ekstrak etanol herba sambiloto dapat dikategorikan praktis tidak toksik. Untuk mengetahui aktivitas dari ekstrak herba sambiloto maka dilakukan uji penghambat α-glukosidase secara in vitro menggunakan p-nitrofenol-α-D-glukopiranosida sebagai substrat dan akarbose sebagai standar/pembanding dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, dan 50 μg/mL yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, pada λmaksimum 305 nm, diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol herba sambiloto sebesar 29,98 μg/mL dan IC50 akarbose sebesar 24,58 μg/mL. (F) Daftar rujukan : 19 buah (1952-2008)rn(G) Dr. Ros Sumarny, M.S., Apt.,rn(H) 2010
Tidak tersedia versi lain