Text
MIKROENKAPSULASI ASETOSAL DENGAN KOMBINASI NATRIUM ALGINAT DAN PEKTIN MENGGUNAKAN METODE GELASI IONOTROPIK
ABSTRAKrn(A) MUHAMMAD RASYID RIDHO (2010210179)rn(B) MIKROENKAPSULASI ASETOSAL DENGAN KOMBINASI NATRIUM ALGINAT DAN PEKTIN MENGGUNAKAN METODE GELASI IONOTROPIKrn(C) xiv + 84 halaman; 29 tabel; 20 gambar; 18 lampiranrn(D) Kata Kunci: Asetosal, mikroenkapsulasi, gelasi ionotropik, natrium alginat, pektinrn(E) Asetosal dosis rendah yang digunakan sebagai antiplatelet memiliki efek samping mengiritasi lambung. Untuk mengurangi efek samping tersebut dibuat sediaan lepas tunda dalam bentuk mikrokapsul. Mikroenkapsulasi asetosal dilakukan dengan teknik pautan silang (gelasi ionotropik) antara natrium alginat dan pektin dengan kalsium klorida sebagai penaut-silang. Konsentrasi dari polimer penyalut dapat mempengaruhi pelepasan dari asetosal, oleh karena itu konsentrasi pektin divariasikan menjadi 1%, 1,5% dan 2% agar didapatkan persentase terdisolusi yang rendah pada medium asam. Mikrokapsul yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan dengan bentuk hampir sferis dan permukaan yang halus dengan kadar air dari formula I sampai III adalah 1,27%, 1,48% dan 1,71%. Ukuran partikel mikrokapsul meningkat tiap formula yaitu 858,4 μm, 892,4 μm dan 931,2 μm. Spektrum FTIR tiap formula menunjukkan adanya asetosal di dalam mikrokapsul. Efisiensi penjeratan tertinggi terdapat pada formula III yaitu 82,27%, sedangkan pada formula I dan II adalah 65,28% dan 78,81%. Hasil profil disolusi menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pektin akan menurunkan pelepasan asetosal pada medium asam dengan persentasi terdisolusi pada formula I sampai III berturut-turut adalah 29,45%, 14,42% dan 9,28%. Persentase asetosal terdisolusi pada medium basa semakin meningkat dari formula I sampai III berturut-turut adalah 60,01%, 74,73%, 80,95%.rn(F) Daftar Rujukan: 19 Buah (1989-2012)rn(G) Faizatun, S.Si, M.Si, Aptrn(H) 2014
Tidak tersedia versi lain