Text
Pemeriksaan Parameter Farmakognosi, Penapisan Fitokimia Dan Uji Toksisitas Secara BSLT Dari Ekstrak Daun Dan Buah Dewandaru
ABSTRAKrn(A) AMELIA PUJI SUSANTI (2006210008)rn(B) PEMERIKSAAN PARAMETER FARMAKOGNOSI, PENAPISANrnFITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS SECARA BSLT DARI EKSTRAKrnDAUN DAN BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L, Myrtaceae)rn(C) xii + 54 Halaman; 11 Gambar; 7 Tabel; 8 Lampiranrn(D) Kata kunci : Dewandaru (Eugenia uniflora L.), Myrtaceae, penapisan fitokimia,rnparameter farmakognosi, BSLT.rn(E) Dewandaru merupakan tanaman yang digunakan oleh masyarakat Indonesiarnuntuk pengobatan secara tradisional. Daunnya dapat digunakan sebagai obatrnantidiare, dan buahnya dapat digunakan untuk obat antihipertensi,menurunkanrnkolesterol dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan datarnmakroskopik, mikroskopik dan parameter farmakognosi. Selanjutnya dilakukanrnuji hayati pendahuluan secara BSLT. Hasil penetapan parameter farmakognosirnterhadap daun dewandaru diperoleh kadar air 9,11%; kadar abu total 6,93%;rnkadar abu tidak larut asam 0,91%; kadar abu larut air 3,25 %; kadar sari larut airrn28,22%; kadar sari larut etanol 14,78% dan susut pengeringan 14,62%. Hasilrnpenapisan fitokimia terhadap serbuk kering dan ekstrak daun dewandarurnmenunjukkan adanya senyawa flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid,rndan minyak atsiri. Sedangkan pada buah segar dan ekstrak buah dewandarurnmenunjukkan adanya senyawa flavonoid dan tanin. Hasil uji hayati pendahuluanrnsecara BSLT pada daun dewandaru menunjukkan ekstrak metanol mempunyairnaktifitas biologi tertinggi dengan nilai LC50 61,49 bpj ; ekstrak n-heksan 126,35rnbpj ; ekstrak etil asetat 72,08 bpj dan ekstrak n-butanol 76,04 bpj. Sedangkanrnpada buah, ekstrak metanol juga mempunyai aktifitas biologi tertinggi denganrnnilai LC50 95,56 bpj ; ekstrak n-heksan 141,15 bpj ; ekstrak etil asetat 104,45 bpjrndan ekstrak n-butanol 109,21 bpj.rn(F) Daftar rujukan : 18 buah (1971-2009)rn(G) Dra. Ratna Djamil, M.Si, Apt.rn(H) 2010
Tidak tersedia versi lain