Text
KAJIAN TUMBUHAN OBAT BERDASARKAN ETNOFARMAKOLOGI UNTUK PENGOBATAN MALARIA DI DESA KRINGA, KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
ABSTRAKrn(A) PRICILLIA APRILLIANIrn(B) KAJIAN TUMBUHAN OBAT BERDASARKAN ETNOFARMAKOLOGI UNTUK PENGOBATAN MALARIA DI DESA KRINGA, KABUPATEN SIKKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMURrn(C) xiii + 59 halaman; 6 tabel; 5 gambar; 7 lampiranrn(D) Kata kunci : Malaria, tumbuhan obat, Desa Kringa, etnofamakologi, penapisan fitokimiarn(E) Malaria merupakan penyakit menular yang mematikan, yang saat ini menjadi masalah penting di seluruh dunia. Malaria ditemukan di negara-negara yang beriklim tropis, termasuk Indonesia. Salah satu daerah tropis dengan endemis malaria di Indonesia adalah Desa Kringa, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sulitnya akses dan kesulitan dalam ekonomi membuat masyarakat Desa Kringa untuk mengandalkan pengobatan secara empiris. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berbagai tumbuhan yang digunakan sebagai antimalaria di Desa Kringa dan mengetahui senyawa kimia yang terkandung di dalam tumbuhan tersebut. Penelitian telah dilakukan pada 14 Februari 2013 sampai dengan 13 Maret 2013. Metode pengambilan data adalah mengkaji tumbuhan obat berdasarkan etnofarmakologi dimana dilakukan inventarisasi, herbarium, determinasi, dan penapisan fitokimia. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 10 tumbuhan, diantaranya daun pepaya, herba sambiloto, biji mahoni, daun kumis kucing, daun mimba, daun sirsak, batang brotowali, herba meniran, biji pinang dan kulit buah manggis. Berdasarkan penapisan fitokimia didapat senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, steroid & triterpenoid, minyak atsiri dan kumarin. Rata-rata setiap tumbuhan memiliki golongan senyawa kimia seperti flavonoid da nsaponin kecuali mahoni tidak memiliki flavonoid. Senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antimalaria adalah alkaloid, terpen, flavonoid, dan xanton. Masyarakat Desa Kringa memiliki pengetahuan yang baik tentang pengobatan malaria dari bahan obat alam dan kepercayaan bahwa obat bahan alam dapat berguna sebagai antimalaria. Hal ini dibuktikan dengan sampai saat ini masyarakat daerah tersebut masih menggunakan obat bahan alam sebagai antimalaria.rn(F) Daftarrujukan : 36rujukan (1994-2014)rn(G) Dr. Syamsudin, M. Biomed., Aptrn(H) 2014
Tidak tersedia versi lain