Text
Perbandingan Perolehan Senyawa Lutein Dari Mikroalga Chlorella vulgaris Dan Chlorella pyrenoidosa Dengan Menggunakan Dua Metode Ekstraksi Berbeda
ABSTRAKrn(A) DETHA PRIHATINA (2006210045)rn(B) PERBANDINGAN PEROLEHAN SENYAWA LUTEIN DARI MIKROALGArnChlorella vulgaris DAN Chlorella pyrenoidosa DENGAN MENGGUNAKANrnDUA METODE EKSTRAKSI BERBEDArn(C) viii + 78 Halaman; 16 Gambar; 8 Tabel; 15 Lampiranrn(D) Kata kunci : Chlorella vulgaris, Chlorella pyrenoidosa, mikroalga, lutein,rnKCKTrn(E) C. pyrenoidosa dan C. vulgaris memiliki kandungan lutein yang berbeda.rnPenelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan perolehan senyawarnlutein yang terdapat di dalam biomassa basah C. pyrenoidosa dan C. vulgarisrnserta untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap kandungan lutein.rnPada penelitian ini digunakan metode ekstraksi Li Hua Bin dan Madhavi et al.rnPrinsip dari metode ekstraksi Li Hua Bin adalah dilakukan proses saponifikasirnterlebih dahulu sebelum ekstraksi dan digunakan pelarut diklorometan, etanol,rndan n-heksan. Sedangkan prinsip metode ekstraksi dengan Madhavi et al adalahrnproses ekstraksi terlebih dahulu kemudian hasil ekstraksi disaponifikasi danrndigunakan pelarut n-heksan. Metode ekstraksi terbaik didapat dari metode LirnHua Bin. Masing-masing hasil ekstraksi difraksinasi dengan kromatografi kolomrnmenggunakan silika gel 60 dengan menggunakan pelarut n-heksan-asetonkloroformrn(6:2:2) dan didapatkan panjang gelombang maksimal 444 nm darirnspektrum kisaran panjang gelombang maksimal 350-600 nm. Fraksi yangrndiperoleh selanjutnya diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis untukrnmemilih fraksi terbaik. Fraksi terbaik selanjutnya dianalisis denganrnmenggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Hasil dari kromatografi cairrnkinerja tinggi diperoleh kandungan lutein per 10 g biomassa basah denganrnmetode ekstraksi Li Hua Bin dari fraksi fase n-heksan pada Chlorella vulgarisrnsebesar 9,4622 bpj dan Chlorella pyrenoidosa sebesar 11,4041 bpj sedangkanrndengan metode ekstraksi Madhavi et al dari fraksi fase n-heksan pada Chlorellarnvulgaris sebesar 7,7825 bpj dan Chlorella pyrenoidosa sebesar 7,9804 bpj. Darirnhasil tersebut Chlorella pyrenoidosa fase n-heksan dengan metode ekstraksi LirnHua Bin memiliki kandungan lutein terbesar.rn(F) Daftar rujukan : 31 buah (1982-2010)rn(G) Drs. Sudjaswadi Wiryowidagdo, Apt; Dra. Kusmiati, M.Si.rn(H) 2010
Tidak tersedia versi lain