Text
Pemberian Jangka Panjang Campuran Ekstrak Buah Mahkota Dewa Dan Herba Pegagan Terhadap Kadar Glukosa Dan Jumlah Sel β Pankreas Tikus Putih
ABSTRAKrnrnrn(A) RISKA KUN TRISNOWATI (2000210065)rnrn(B) PEMBERIAN JANGKA PANJANG CAMPURAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) DAN HERBA PEGAGAN (Centella asiatica [L.] Urb.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN JUMLAH SEL PANKREAS TIKUS PUTIHrnrn(C) ix + 53 Halaman, 2009, 9 Tabel, 16 Gambar, 17 Lampiranrnrn(D) Kata kunci : Pemberian jangka panjang, (Phaleria macrocarpa [Scheff.], (Centella asiatica [L.] Urb. ), pankreas.rnrn(E) Berdasarkan penelitian sebelumnya buah mahkota dewa diketahui menunjukkan khasiat sebagai anti kanker, anti diabetes dan herba pegagan sebagai immunostimulan. Dalam bentuk sediaan herbal, penggunaan kedua bahan tersebut dilakukan secara berulang dalam kurun waktu relatif lama. Untuk itu perlu dilakukan uji keamanan toksisitas jangka panjang. Untuk mengetahui keamanan dari kedua campuran ekstrak bahan tersebut maka dilakukan pengujian kadar glukosa darah dan jumlah sel beta pankreas, dilakukan pada hewan coba tikus putih jantan dan betina galur wistar secara per oral. Metode penetapan kadar glukosa diukur dengan metode kolorimetri. Campuran kedua ekstrak diberikan pada tiga tingkatan dosis dengan perbandingan tertentu yaitu : 100 (dosis I), 500 (dosis II), 2500 (dosis III) mg/kg BB selama 16 minggu kemudian dilakukan penghentian selama 2 minggu sebagai masa pemulihan. Pengambilan sampel darah dan urin dilakukan pada minggu ke-0, 8, 16 dan 18. Pengambilan organ dilakukan pada minggu ke-16 dan 18 (khusus untuk kelompok pemulihan). Terhadap sampel darah dilakukan analisis kadar glukosa, organ pankreas dilakukan untuk menghitung jumlah sel beta pankreas, dilakukan analisis dengan statistik. Hasil analisis menunjukkan kadar glukosa pada minggu ke-0, 8, 16 dan 18 tidak berbeda antar kelompok perlakuan. Hewan jantan (64,45-115,25 mg/dL) dan hewan betina (71,74-114,54 mg/dL). Berdasarkan hasil penelitian campuran ekstrak buah mahkota dewa dan herba pegagan yang diberikan selama 16 minggu secara per oral pada dosis 100, 500 dan 2500 mg/kg BB tidak mempengaruhi kadar glukosa darah tikus putih jantan kecuali pada tikus betina dimana pada pengukuran minggu ke-16 dosis ke-2 menunjukkan kadar glukosa yang berbeda dibandingkan dengan kelompok normal akan tetapi setelah dilakukan pemulihan selama 2 minggu, kadar glukosa tidak berbeda dibandingkan kelompok normal dan tidak menyebabkan perubahan yang signifikan pada jumlah sel pankreas pada tikus putih jantan dan betina. rn rn(F) Daftar rujukan : 21 buku (1977 2010)rnrn(G) Dr. Ros Sumarny, M.S., Apt.; Dra. Sri Ningsih, M.Si., Apt. rn
Tidak tersedia versi lain