Text
Uji Aktivitas Sitotoksik Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Jinten itam Dengan Doksorubisin Terhadap Sel MCF-7 Dan Sel MDBK
ABSTRAKrnrnrn(A) ANDRI LEEMAN (2005210016)rnrn(B) UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) DENGAN DOKSORUBISIN TERHADAP SEL MCF-7 DAN MDBK.rnrn(C) xiii + 53 halaman; 2009; 6 tabel; 17 gambar; 11 lampiranrnrn(D) Kata kunci: Sitotoksik, ekstrak etanol biji jinten hitam, doksorubisin.rnrn(E) Biji jinten hitam dilaporkan memiliki efek sitotoksik pada beberapa galur sel kanker. Namun belum banyak diketahui mengenai interaksi yang terjadi dalam pemakaian bersama dengan obat antikanker. Oleh karena itu, dilakukan penelitian efek sitotoksik ekstrak etanol biji jinten hitam dan doksorubisin, baik secara tunggal ataupun kombinasi, terhadap galur sel MCF-7 (human brest adenocarcinoma cell line) dan MDBK (Madin-Darby bovine kidney). Metode yang digunakan adalah MTT dengan 3 kali pengulangan setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada sel MCF-7 doksorubisin lebih toksik dibandingkan ekstrak. Hal ini dapat dilihat dari angka IC50 doksorubisin (0.03 μg/mL) yang lebih kecil dibandingkan IC50 ekstrak (199.53 μg/mL). Begitu juga pada sel MDBK, dimana doksorubisin lebih toksik dibandingkan dengan ekstrak. Ini ditunjukan oleh angka IC50 doksorubisin (0.26 μg/mL) yang lebih kecil dibandingkan dengan IC50 dari ekstrak (6.02 μg/mL). Kombinasi keduanya menunjukkan efek yang berbeda. Kombinasi pada sel MCF-7 menunjukan hasil sinergis kuat dengan angka indeks kombinasi 0.16 dan pada sel MDBK hasil perhitungan indeks kombinasi keduanya menghasilkan angka 2.37 yang menunjukan sifat antagonis. rnrn(F) Daftar Rujukan: 28 buah (1979 – 2009)rnrn(G) Dra. Dian Ratih L, M.Biomed, Apt. ; Judhi Rachmat Ph.D. ; drg.Ferry Sandra Ph.D.rnrn
Tidak tersedia versi lain