Text
Pola Resistensi Bakteri Yang Diisolasi Dari Sputum Penderita Tersangka Infeksi Saluran Nafas Bawah Terhadap Beberapa Antibiotik Di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI Februari - April 2008
ABSTRAKrnrn(A) DIMAS AMALIA MUNAZAH PASANEMA (2003210110)rnrn(B) Pola Resistensi Bakteri Yang Diisolasi Dari Sputum Penderita Tersangka Infeksi Saluran Nafas Bawah Terhadap Beberapa Antibiotik Di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI Februari-April 2008”.rnrn(C) x + 52 Halaman; 2009; 3 Tabel; 4 Gambar; 3 Lampiran rnrn(D) Kata kunci: Infeksi Saluran Nafas Bawah (ISNB); Antibiotik; Pola Resistensi Bakteri; Periode Februari-April 2008.rnrn(E) Infeksi Saluran Nafas Bawah (ISNB) merupakan penyakit infeksi paru yang paling sering ditemukan di masyarakat maupun yang dirawat di Rumah Sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit infeksi paru berkisar 60-80% dari seluruh penyakit paru, sedangkan sisanya (20-40%) merupakan penyakit non infeksi. Penentuan diagnosis secara cepat dan tepat serta pemilihan antibiotik berdasarkan uji resistensi akan sangat membantu dalam petanalaksanaan dan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran hasil uji resistensi bakteri yang diisolasi dari sputum penderita tersangka infeksi saluran nafas bawah terhadap beberapa antibiotik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Spesimen yang digunakan berupa sputum penderita tersangka infeksi saluran nafas bawah, jumlah sampel yang masuk pada periode Februari-April 2008 adalah 124 sampel. Isolasi dan identifikasi dilakukan sesuai standard operasional laboratorium, uji resistensi menggunakan difusi cakram menurut CLSI dengan metode zona diameter hambat. Antibiotik yang digunakan sebanyak 16, diantaranya 7 antibiotik untuk bakteri Gram negatif dan 9 antibiotik untuk bakteri Gram positif. Didapat 76 isolat bakteri yang berhasil diisolasi dari 124 sampel. Bakteri patogen terbanyak yang diisolasi dalam penelitian ini adalah Klebsiella pneumonia, bakteri ini sangat sensitif terhadap Amikasin (88,9%) dan resisten terhadap Tikarsilin (75,9%).rnrn(F) Daftar Rujukan: 31 Buah (1986-2008)rnrn(G) Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt., ; dr. Mardiastuti, H. W., M.Sc., SpMK.rn
Tidak tersedia versi lain