Text
Toksisitas Subkronik Kerang Hijau Yang Diberi Pewarna Non Pangan Terhadap Kadar Albumin Dan Histopatologi Organ Lambung Dan Usus Mencit
ABSTRAKrnrnrn(A) SHINTA CHOMSATUN (2004210181)rnrn(B) TOKSISITAS SUBKRONIK KERANG HIJAU (Perna viridis) YANG DIBERI PEWARNA NON PANGAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN HISTOPATOLOGI ORGAN LAMBUNG DAN USUS MENCIT rnrn(C) ix + 56 Halaman, 2009, 4 Tabel, 22 Gambar, 11 Lampiranrnrn(D) Kata Kunci : Toksisitas Subkronik, Kerang Hijau, Pewarna Non Pangan.rnrn(E) Rhodamin B dan Kuning Metanil merupakan bahan pewarna untuk cat , tekstil dan kertas yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk mewarnai makanan yang salah satunya adalah kerang hijau. Kerang hijau banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi salah satu kebutuhan protein dan dikonsumsi secara berulang. Dalam penelitian ini ingin diketahui pengaruh dari kerang yang telah diberi warna non pangan yang mengandung rodamin b dan kuning metanil terhadap pemeriksaan kadar albumin dan histopatologi organ lambung dan usus. Penelitian dengan menggunakan bahan kerang hijau yang telah diwarnai pewarna non pangan yang diperoleh dari Muara kamal. Kemudian dibuat tepung dan ditetapkan kadar Rhodamin B dan Kuning Metanil. Kerang hijau mengandung residu Rhodamin B sebesar 539,1667 bpj dan Kuning Metanil sebesar 11,1085 bpj, kemudian disuspensikan dan diberikan pada mencit secara oral sebanyak 0,8 ml selama 4 minggu. Mencit dengan berat badan 20 g dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 18 ekor mencit. Kelompok I : kelompok TKDP (Tepung Kerang Dengan Pewarna) dengan dosis 38,545 mg, kelompok II : kelompok TKDP dengan dosis 77,09 mg, kelompok III : kelompok TKDP dengan dosis 154,18 mg, kelompok IV : Kontrol Negatif kelompok TKTP (Tepung Kerang Tanpa Pewarna) dengan dosis 154,18 mg. Pemeriksaan kadar albumin dan histopatologi dilakukan pada minggu ke-2, 4 dan 6. Pada penelitian ini diperoleh bahwa kadar albumin masih dalam batas normal, dan dari pengamatan histopatologi organ lambung pada kelompok II dan III sudah terlihat adanya degenerasi sampai nekrosa pada permukaan mukosa dan infiltrasi sel radang pada submukosa sedangkan pada organ usus tidak ditemukan adanya perubahan.rnrn(F) Daftar Rujukan : 26 Buah (1983 – 2009)rnrn(G) Prof. Dr. Sudana Atmawidjaja, DEA., Apt.; Dra. Jovita Tri Murtini, M.S.rn
Tidak tersedia versi lain