Text
Analisis Simplisia, Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antimikroba Ekstrak Kulit Kayu Lawang
ABSTRAKrnrnrn(A) YOHANES FAJAR (2005210235)rn(B) ANALISIS SIMPLISIA, UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT KAYU LAWANG (CINNAMOMUM CULILABAN (L.) J. PRESL.), LAURACEAErnrn(C) x + 85 halaman; 1979-2008; 19 tabel; 15 gambar; 16 lampiranrn(D) Kata kunci: kulit kayu lawang, Cinnamomum culilaban (L.) J. Presl., Lauraceae, antioksidan, antimikroba.rnrn(E) Kulit lawang merupakan salah satu jenis tanaman di Indonesia yang mempunyai aktivitas farmakologis sebagai anti kolera. Minyak atsiri dari bagian akar tanaman ini sering digunakan sebagai obat gosok. Selain destilasi minyak atsiri, belum pernah dilakukan penelitian lain terhadap tanaman ini. Berdasarkan keterangan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap serbuk simplisia kulit kayu lawang. Penelitian dilakukan terhadap simplisia dan ekstrak. Ekstraksi dilakukan dengan 2 metode yaitu maserasi bertingkat dan refluks bertingkat dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, metanol dan air. Hasil analisa mikroskopik menunjukkan bahwa simplisia kulit kayu lawang memiliki fragmen serabut sklerenkim, sel batu, sel minyak pada parenkim, jari-jari teras dan Kristal kalsium oksalat. Hasil parameter farmakognosi menunjukkan bahwa simplisia kulit kayu lawang memiliki kadar abu total sebesar 1,63%; Kadar abu tidak larut asam sebesar 0,54%; Kadar abu larut air sebesar 1,16%, Kadar sari larut etanol sebesar 14,38%; Kadar sari larut air sebesar 15,78%; Kadar air sebesar 9,70%; Susut pengeringan sebesar 12,90%. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa kulit kayu lawang mengandung flavonoid, saponin, tannin, kuinon, steroid, triterpenoid dan minyak atsiri. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat maserasi memiliki IC50 sebesar 30,12 bpj; Ekstrak etil asetat refluks memiliki IC50 sebesar 33,50 bpj; Ekstrak metanol maserasi memiliki IC50 sebesar 27,76 bpj; Ekstrak metanol refluks memiliki IC50 sebesar 29,38 bpj; Ekstrak air maserasi memiliki IC50 sebesar 67,90 bpj. Hasil uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi cakram menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan maserasi, ekstrak n-heksan refluks, ekstrak metanol maserasi dan ekstrak metanol refluks memiliki aktivitas antimikroba yang rendah terhadap bakteri Staphylococcus aureus.rn(F) Daftar rujukan : 32 buahrn(G) Dra. Risma M. Tambunan, M.Si., Apt.; rnDr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc., APU.rn
Tidak tersedia versi lain