Text
Pengaruh Pemberian Jangka Panjang Ekstrak Rimpang Temuputih Terhadap Fungsi Ginjal Dan Gambaran Histopatologi Organ Ginjal Tikus Putih Jantan
ABSTRAKrnrnrnrn(A) DWI PARODI (2099210016)rnrn(B) PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PANJANG EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) TERHADAP FUNGSI GINJAL DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI ORGAN GINJAL TIKUS PUTIH JANTANrnrn(C) x + 76 hal, 2005, 36 tabel, 22 gambar, 31 lampiranrnrn(D) Kata kunci : Pemberian jangka panjang, Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe, Ginjalrnrn(E) Rimpang temu putih sebagai obat tradisional pada Masyarakat digunakan secara berulang dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian berulang pada dosis rendah, sedang dan tinggi dengan waktu pemberian 4, 8 dan 12 minggu terhadap fungsi ginjal dan gambaran histopatologi organ ginjal tikus putih jantan. Ekstrak rimpang temu putih diberikan secara per oral selama 4, 8 dan 12 minggu terhadap tikus putih jantan yang dibagi dalam empat kelompok @ 20 ekor tikus @ kelompok dengan 4 waktu pengamatan @ pengamatan 5 ekor tikus. Pada minggu ke-13 sampai minggu ke-16 hewan tidak diberi perlakuan dengan tujuan pemulihan. Pengambilan sampel urin, darah dan organ ginjal dilakukan pada minggu ke-4, 8, 12 dan minggu ke-16. Hasil analisis kimia urin yaitu : volume, pH, berat jenis, kreatinin dan hasil analisis kimia darah yaitu : ureum, kreatinin serta hasil analisis histopatologi dianalisa dengan uji ANAVA dengan derajat kepercayaan pada (0,05). Jika terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisa menunjukkan bahwa ekstrak rimpang temu putih pada dosis 9 mg, 18 mg dan 27 mg/200 g BB tikus selama pemberian 12 minggu tidak berpengaruh terhadap fungsi ginjal dan gambaran histopatologi organ ginjal tikus putih jantan.rnrn(F) Daftar rujukan : 27 buku (1978 – 2003)rnrn(G) Dra. Ros Sumarny, M.S, Apt ; Drh. Darmono, MScrn
Tidak tersedia versi lain