Text
Formulasi Larutan Obat Kumur Ekstrak Daun kemangi Sebagai Antihalitosis
ABSTRAKrn(A) EKHA GHOZILLAH (2007210062)rn(B) FORMULASI LARUTAN OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI ANTIHALITOSISrn(C) x + 84 halaman; 17 tabel; 8 gambar; 18 lampiranrn(D) Kata kunci : Ekstrak etanol daun kemangi, antihalitosis, obat kumur, desain faktorial.rn(E) Daun kemangi dapat digunakan sebagai antihalitosis, karena mengandung minyak atsiri eugenol yang memiliki aktivitas sebagai antiseptik. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi dalam sediaan larutan obat kumur yang stabil secara fisika, kimia, dan mikrobiologi (aktivitas antimikroba). Daun kemangi diekstraksi menggunakan etanol 96%, diuji KHM menggunakan metode difusi agar. Dan hasil uji yang didapat ditetapkan sebagai dosis antimikroba. Formulasi larutan obat kumur menggunakan desain faktorial 23 dengan tiga variabel yang masing-masing terdiri dari dua level yaitu ekstrak etanol daun kemangi (3,125% dan 6,25%), etanol (10% dan 15%), dan tween (1% dan 10%). Obat kumur dievaluasi secara fisika (organoleptik dan bobot jenis), kimia (pH), dan mikrobiologi (diameter daerah hambat). Kejernihan pada larutan obat kumur sesuai dengan suspensi padanan I, III, dan IV. Bobot jenis obat kumur setelah tiga hari pembuatan berkisar antara 0,9734-0,9996 gram, pH antara 4,97-5,56, dan DDH berkisar antara 1,0-1,8 cm. Hasil analisis statistik rancangan faktorial 23 dapat disimpulkan bahwa tween 80 mempunyai pengaruh dominan terhadap respon bobot jenis, pH dan diameter daerah hambat. Uji stabilitas selama tiga bulan pada suhu 40˚C diperoleh data bahwa bobot jenis larutan obat kumur berkisar antara 0,9734-1,0050 gram, pH berkisar antara 4,70-5,56, dan DDH berkisar antara 0,7-1,8 cm. Dapat disimpulkan bahwa waktu penyimpanan 3 bulan pada suhu 40oC berpengaruh signifikan terhadap bobot jenis, pH dan diameter daerah hambat dengan nilai p
Tidak tersedia versi lain