Text
PENGARUH METODE PEMASAKAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DALAM LABU KUNING (Cucurbita moschata D.)
ABSTRAKrn(A) RAHMATUL QODRIAH (2009210164)rn(B) PENGARUH METODE PEMASAKAN TERHADAP AKTIVITAS rnANTIOKSIDAN DALAM LABU KUNING (Cucurbita moschata D.)rn(C) ix + 55 halaman; 7 tabel ; 6 gambar ; 12 lampiran.rn(D) Kata kunci : Metode pemasakan, aktivitas antioksidan, Labu kuning, rnCucurbita moschata D.).rn(E) Labu kuning adalah salah satu pangan yang mengandung senyawa rnbersifat antioksidan seperti betakaroten dan vitamin C, yang telah rndiketahui memiliki kemampuan dalam menurunkan resiko penyakit rndegeneratif. Proses pemasakan seperti direbus dan dikukus dapat rnmempengaruhi kandungan kimia dari tanaman yang diolah khususnya rnyang bersifat antioksidan. Berdasarkan hasil penapisan fitokimia rndiketahui bahwa labu kuning mengandung senyawa kimia flavonoid.rnPengaruh metode pemasakan terhadap aktivitas antioksidan dalam labu rnkuning diuji dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrihidrazil (DPPH) secara spektrofotometri. Sebagai kontrol positif rndigunakan Vitamin C yang memiliki ICrn50rnsebesar 2,52 µg/mL. Uji rnaktivitas antioksidan ekstrak labu kuning mentah, rebus, dan kukus rnmenggunakan konsentrasi 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175 µg/mL. Nilai rnICrn50rnekstrak labu kuning mentah, rebus, dan kukus berturut-turut adalah rn101,80 µg/mL; 144,93 µg/mL; dan 121,82 µg/mL. Uji statistik aktivitas rnantioksidan labu kuning mentah, rebus, dan kukus menggunakan metode rnANOVA satu arah dengan selang kepercayaan (α) 5%, dan mendapatkan rnhasil terdapat pengaruh pemasakan terhadap aktivitas antioksidan dalam rnlabu kuning.rn(F) Daftar rujukan: 23 buah (1985-2012)rn(G) Dra.Setyorini Sugiastuti, M.Si., Aptrn(H) 2013
Tidak tersedia versi lain