Text
Penetapan Kadar Vitamin C Secara Spektrofotometri Cahaya Tampak Dalam Buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Setelah Pemanasan Pada BErbagai Suhu Selama 30 Menit
ixrnABSTRAKrn(A) ACHMAD IBADURRACHMAN NOER (2008210002)rn(B) PENETAPAN KADAR VITAMIN C SECARA SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA TAMPAK DALAM BUAH NANAS ( Ananas comosus (L.) Merr. ) SETELAH PEMANASAN PADA BERBAGAI SUHU SELAMA 30 MENITrn(C) x + 75 halaman ; 12 tabel ; 12 gambar ; 17 lampiranrn(D) Kata Kunci : Vitamin C, buah nanas, pemanasan, spektrofotometri cahayarntampakrn(E) Buah nanas merupakan salah satu buah yang banyak ditemukan di Indonesia setelah mangga dan pisang. Buah nanas juga merupakan salah satu sumber dari vitamin C. Umumnya setelah dipanen, selain dapat langsung dikonsumsi, dapat pula diproses menjadi beberapa olahan buah nanas. Masalah utama dalam proses pengolahan buah nanas adalah adanya penurunan nilai gizi salah satunya adalah vitamin C, yang disebabkan oleh adanya penggunaan suhu yang tinggi dalam prosesnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kadar vitamin C dalam buah nanas sebelum dan setelah pemanasan dalam berbagai suhu selama 30 menit. Metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometri cahaya tampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin C dalam 100 gr buah nanas segar (setelah dikupas) adalah 30,2 mg. Kadar vitamin C dalam 100 gr buah nanas (setelah dikupas) setelah didiamkan selama 30 menit : pada suhu kamar, pada suhu 100°C di dalam oven dan pada suhu 70ºC dan 100ºC di dalam media air berturut-turut 26 mg, 24,1 mg, 13,5 mg, dan 10,73 mg. Kesimpulannya bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan pada saat pengolahan buah nanas maka semakin tinggi penurunan kadar vitamin C dalam olahan buah nanas. Kadar vitamin C dalam olahan buah nanas (10,7-26 mg/100g) tidak dapat memenuhi persyaratan RDA (30-95 mg) oleh FNB (US Food and Nutrition Board).rn(F) Daftar rujukan: 29 buah (1989-2011)rn(G) Dra. Titiek Martati., M.Si., Aptrn(H) 2012rnxrnABSTRACTrn(A) ACHMAD IBADURRACHMAN NOER (2008210002)rn(B) VISIBLE SPECTROPHOTOMETRIC DETERMINATION OF VITA-MIN C IN PINEAPPLE (Ananas comosus (L.) Merr.) AFTER HEATING AT VARIOUS TEMPERATURE FOR 30 MINUTES.rn(C) x + 75 pages ; 12 tables ; 12 pictures ; 17 appendicesrn(D) Key Words: Vitamin C, pineapple, heating, visible spectrophotometryrn(E) Pineapple is one of the fruits that is commonly found in Indonesia besides mango and banana. It is also a source of vitamin C. Pineapples can be consumed directly or processed into varieties of products. The main problem is the decrease of vitamin C content during processing of pineapple, which caused by the use of high temperature. The aim of this research is to measure the level of vitamin C in pineapple before and after heating at various temperature for 30 minutes. The analysis was carried out using visible spectrophotometry method. The results showed that the levels of vitamin C in 100 grams of fresh pineapple (after peeled) was 30,2 mg. Levels of vitamin C in 100 gram pineapple (after peeled) stored for 30 minutes : at room temperature, after heating at 100°C in oven, and after heating at 70ºC and 100ºC in aqueous medium consecutively were 26 mg, 24,1 mg, 13,5 mg and 10,7 mg. In conclusion, the higher the temperature used during the processing of pineapple, the higher the decrease of the level of vitamin C content in processed the pineapple. Thus the content of vitamin C obtained from processed the pineapple (10,7-26 mg/100g) can’t fulfill the RDA (30-95 mg) recommended by FNB (US Food and Nutrition Board)rn(F) List of references: 29 pieces (1989-2011)rn(G) Dra. Titiek Martati., M.Si., Aptrn(H) 2012
Tidak tersedia versi lain