Text
KAJIAN ETNOFARMAKOLOGI DAN PENAPISAN FITOKIMIA TUMBUHAN ANTIMALARIA DI WILAYAH SEI KEPAYANG, KABUPATEN ASAHAN, SUMATERA UTARA
ABSTRAKrn(A) YANTI MASTAULI SINAGArn(B) KAJIAN ETNOFARMAKOLOGI DAN PENAPISAN FITOKIMIA TUMBUHAN ANTIMALARIA DI WILAYAH SEI KEPAYANG, KABUPATEN ASAHAN, SUMATERA UTARArn(C) x + 61 halaman; 5 gambar ; 7 tabel ; 7 lampiranrn(D) Kata kunci : Malaria, Plasmodium, Sei Kepayang, etnofarmakologi, penapisanrn(E) Sei Kepayang adalah salah satu daerah endemis malaria di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Timbulnya berbagai permasalahan resistensi dalam penggunaan obat-obat malaria menyebabkan masyarakat memilih pengobatan alternatif lainnya yaitu menggunakan tumbuh-tumbuhan yang dipercaya dapat mengobati malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan malaria di Sei kepayang. Telah dilakukan penelitian pada 17 Januari 2013 sampai 22 Februari 2013 di Sei Kepayang secara etnofarmakologi yaitu dengan melakukan inventarisasi, determinasi, herbarium selanjutnya dilakukan penapisan fitokimia. Berdasarkan hasil survei melalui wawancara dan pengisian kuesioner terdapat 16 tumbuhan yang digunakan masyarakat di Sei Kepayang untuk mengobati malaria yaitu daun asam gelugur, batang brotowali,daun insulin, buah jambu biji merah, daun johar, daun kumis kucing, biji mahoni, kulit buah manggis, herba meniran, biji oyong,buah pare, daun pepaya, daun pulai, herba sambiloto, daun sembung dan daun sirsak. Dari hasil penapisan fitokimia menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid,flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid, kuinon, minyak atsiri dan kumarin.Namun tidak semua tumbuhan mengandung senyawa tersebut. Masyarakat lokal di Sei Kepayang, kabupaten Asahan, Sumatera Utara memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit malaria dan menggunakan tumbuhan untuk mengobati penyakit malaria.rn(F) Daftar rujukan : 38 (1991-2013)rn(G) Dr. Syamsudin, M.Biomed., Apt. , Dra. Risma Marisi Tambunan M.Si.,Apt.rn(H) 2013
Tidak tersedia versi lain