Text
Pemanfaatan Ekstrak Etanol 70% Daging Biji Picung (Pangium edule Reinw.0 Sebagai Pengganti Formalin Pada Pengawet Ikan Kembung (Rastrelliger brachysoma Blkr.)
ABSTRAKrn(A) EVA DARMAYANTI (2008210097)rn(B) PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL 70% DAGING BIJI PICUNG (Pangium edule Reinw.) SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN PADA PENGAWETAN IKAN KEMBUNG (Rastrelliger brachysoma Blkr.)rn(C) xv + 112 halaman; 15 tabel; 11 gambar; 24 lampiranrn(D) Kata Kunci : Biji Picung, Pangium edule Reinw., pengganti formalin, pengawetan ikan kembungrn(E) Biji picung (Pangium edule Reinw.) secara empiris telah diketahui mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antimikroba, sehingga saat ini biji picung mulai dimanfaatkan sebagai pengawet ikan hasil tangkapan oleh nelayan di beberapa daerah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif bagi produsen untuk mengganti formalin dengan ekstrak biji picung dalam mengawetkan ikan. Biji picung yang telah dikeringkan, dimaserasi menggunakan etanol 70%, dan dibuat larutan ekstrak dengan konsentrasi 1%, 2% dan 4% sebagai larutan perendam, kemudian dilakukan analisis umur simpan ikan kembung menggunakan metode Angka Lempeng Total dan dibandingkan dengan ikan yang tidak diberikan perlakuan (kontrol positif) dan ikan yang direndam dalam larutan formalin 0,1% (kontrol negatif). Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak 1% dapat menghambat pertumbuhan mikroba sampai 32 jam penyimpanan, sedangkan ekstrak 2% dan 4% dapat menghambat pertumbuhan bakteri sampai 36 jam penyimpanan dengan jumlah mikroba lebih dari 5 x 105. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak biji picung dapat digunakan sebagai pengganti formalin dalam proses pengawetan ikan, dan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka akan semakin tinggi aktivitasnya sebagai penghambat pertumbuhan mikroba.rn(F) Daftar rujukan : 28 buah (1973-2010)rn(G) Drs. Sediarso, M.Farm., Apt.rn(H) 2012
Tidak tersedia versi lain