Text
DAMPAK PENERAPAN FORMULARIUM TERHADAP PENGADAAN OBAT DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS
ABSTRAKrn(A) SILVIA MEGAWATI SANTOSO SIErn(B) DAMPAK PENERAPAN FORMULARIUM TERHADAP PENGADAAN OBAT DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAISrn(C) xi + 74 halaman; 2012; 14 tabel; 10 gambar; 6 lampiranrn(D) Kata kunci: pengadaan obat, formularium, efisiensi pengadaan obatrn(E) Pengadaan obat di rumah sakit memegang peranan penting bagi rumah sakit sehingga harus dikelola dengan baik. Formularium rumah sakit merupakan salah satu alat yang dapat mempengaruhi pengadaan obat di rumah sakit karena formularium merupakan himpunan obat yang disetujui untuk digunakan di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi dampak penerepan formularium rumah sakit terhadap pengadaan obat. Telah dilakukan evaluasi profil formularium dan pengadaan obat di rumah sakit Kanker Dharmais. Evaluasi dilakukan dari laporan mutasi obat, kadaluarsa obat, dan pembelian obat sebelum dan sesudah penerapan formularium. Parameter evaluasi profil formularium yaitu item zat aktif, persentase obat generik, persentase obat nama dagang, persentase obat esensial dan persentase sediaan kombinasi. Parameter evaluasi pengadaan obat yaitu obat slow moving, obat non formularium, nilai month stock, nilai turn over, stock out, obat kadaluarsa, dan pembelian obat ke luar. Laporan tersebut dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil evaluasi profil formularium menunjukkan terdapat 1278 item zat aktif, 16.11% obat generik, 83.89% obat nama dagang, 22.19% obat esensial, dan 10.76% sediaan kombinasi. Hasil evaluasi pengadaan obat menunjukkan terjadi penurunan biaya obat slow moving dari Rp.6.659.647.727 menjadi Rp.4.025.354.680, nilai month stock dari Rp.6.560.905.358 menjadi Rp.2.258.547.901, obat kadaluarsa dari Rp.117.304.672 menjadi Rp.36.368.439, nilai non formularium dari Rp.4.316.681.992 menjadi Rp.2.601.056.048, tetapi terjadi peningkatan nilai turn over dari 13 menjadi 24, obat stock out dari 10 menjadi 87, serta nilai pembelian obat ke luar dari Rp.86.271.319 menjadi Rp.133.570.328. Hal ini menunjukkan manajemen pengadaan obat lebih efisien setelah penerapan formularium rumah sakit Kanker Dharmais. (F) Daftar Rujukan : 25 buah (1991-2011) (G) Yusi Anggriani, S.Si, M.Kes, Apt. ; Dra. Agusdini Banun, S.Apt, MARSrn(H) 2012
Tidak tersedia versi lain