Text
FORMULASI TABLET FLOATING FAMOTIDIN DENGAN SISTEM SWELLING MENGGUNAKAN KOMBINASI MATRIKS HPMC K4M DAN METOLOSE 90SH-15000SR
ABSTRAKrn(A) FRAPASTHIA ASTRI RARA THINANTAKHA (2008210113)rn(B) FORMULASI TABLET FLOATING FAMOTIDIN DENGAN SISTEM SWELLING MENGGUNAKAN KOMBINASI MATRIKS HPMC K4M DAN METOLOSE 90SH-15000SRrn(C) xiii + 118 halaman; 28 tabel; 10 gambar; 18 lampiranrn(D) Kata kunci: Famotidin, floating, swelling, HPMC K4M, Metolose 90SH-15000SR, disolusi.rn(E) Famotidin mencapai kadar puncak plasma kira-kira dalam 2 jam setelah penggunaan secara oral, masa paruh eliminasi 4 jam dan bioavaibilitas 40-50%. Bioavaibilitas yang dimiliki oleh famotidin sangat rendah maka perlu dikembangkan dengan sistem pelepasan perlahan (sustained release), salah satunya dengan cara mengapung (floating). Untuk itu dibuat kombinasi konsentrasi matriks HPMC K4M dan Metolose 90SH-15000SR yaitu (0%:6,5%); (0%:26%); (6,5%:0%); (26%:0%); (6,5%:26%), dan (26%:6,5%). HPMC K4M dapat membuat tablet mengapung karena memiliki densitas lebih kecil dari cairan lambung, sedangkan Metolose 90SH-15000SR dapat membuat pelepasan obat menjadi perlahan. Metode yang digunakan adalah metode granulasi basah. Hasil uji menunjukkan bahwa keenam formula memiliki warna putih, bau khas famotidin; keragaman bobot yang dihasilkan antara 98,500-100,9875% menunjukkan bahwa semua formula memenuhi syarat. Hasil uji keseragaman ukuran berupa tebal antara 0,410–0,510 cm dan diameter 0,712–0,802 cm; kekerasan tablet antara 1,5-2 kg/cm2; hasil friabilitas adalah 100%; uji keterapungan menunjukkan hasil floating lag time (FLT) antara 0,03 – 43200 menit. Uji daya mengembang menunjukkan hasil dari -46,3636 - 70,9521%. Evaluasi penetapan kadar famotidin dalam tablet menghasilkan kadar antara 98,6533-100,6513%. Hasil uji disolusi antara 21,0015-79,5492% dengan metode analisis statistik ANVA dua arah, diperoleh nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna yaitu kombinasi matriks HPMC K4M dan Metolose 90SH-15000SR berpengaruh terhadap jumlah zat aktif yang terdisolusi menjadi lebih besar tetapi jumlah pelepasan zat aktif meningkat di tiap jamnyarn(F) Daftar Rujukan: 30 buah (1971-2012)rn(G) Dr. Teti Indrawati M.S., Apt.rn(H) 2012
Tidak tersedia versi lain