Text
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RUANG BEDAH, RUANG HCU, DAN RUANG ICU RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS”
ABSTRAKrn(A) ERLIANArn(B) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RUANG BEDAH, RUANG HCU, DAN RUANG ICU RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS”rn(C) xiii + 87 halaman; 2012; 16 tabel; 3 gambar; 4 lampiranrn(D) kata kunci: antibiotik, kuantitas, kualitas, ATC/DDD, indikator peresepan WHO How To Investigate Antimicrobial Use in Hospitals, pola kuman, Pedoman Penggunaan Antibiotik, kriteria Gyssensrn(E) Tingginya penggunaan antibiotik di seluruh dunia memicu penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Inilah yang memicu agar harus selalu dilakukan evaluasi di rumah sakit. Penelitian dilakukan secara retrospektif selama bulan Februari-Maret 2012. Sebanyak 153 pasien di ruang ICU dan HCU dan sebanyak 274 pasien di ruang bedah dianalisis penggunaan antibiotiknya. Penggunaan antibiotik terbanyak pada bulan Februari adalah seftriakson sebanyak 54,49 DDD/100 hari rawat di ruang HCU dan sebanyak 52,5 DDD/100 hari rawat di ruang ICU. Penggunaan antibiotik terbanyak di bulan Maret adalah meropenem sebanyak 36,02 DDD/100 hari rawat di ruang HCU dan sebanyak 122,73 DDD/100 hari rawat di ruang ICU. Antibiotik kombinasi digunakan sebanyak 32,89% dari total pasien HCU dan 40% dari total pasien ICU. Antibiotik yang sesuai dengan formularium sebanyak 93,88%. Rata-rata durasi terapi dalam total peresepan adalah 16,65 hari di ruang HCU dan 4,43 hari di ruang ICU. Antibiotik yang diresepkan dengan nama generik sebesar 28,57%. Tes sensitivitas antibiotik hanya dilakukan pada sebanyak 11,11%. Berdasarkan pola kuman ruang HCU dan ICU, ada 4 kuman yang tidak termasuk dalam pola kuman HCU. Tes kultur kuman hanya dilakukan pada 18 dari 153 pasien (11,76%). Berdasarkan kriteria Gyssens, pasien ADE sebanyak 98,68%, ADT sebanyak 1,31%, dan ADET sebanyak 8,55%. Kategori VI paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 88,23%. Di ruang bedah, penggunaan antibiotik profilaksis terbanyak adalah seftriakson sebesar 28,1 DDD/100 operasi, rata-rata angka dosis antibiotik profilaksis yang digunakan sebanyak 1,09 gram, penggunaan antibiotik profilaksis diperpanjang ditemukan sebanyak 21,17%.rn(F) Referensi: 44 referensi (1970-2012)rn(G) Yusi Anggriani, S.Si, M. Kes, Apt. ; Dra. Agusdini Banun, S. Apt, MARSrn(H) 2012
Tidak tersedia versi lain