Text
EVALUASI RESEP PENGGUNAAN AMLODIPIN PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PMI BOGOR PERIODE JULI – DESEMBER 2012
ABSTRAKrnA) LAILI ZAHIROH (2009210114)rnB) EVALUASI RESEP PENGGUNAAN AMLODIPIN PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PMI BOGOR PERIODE JULI – DESEMBER 2012rnC) xiii + 123 Halaman; 14 Tabel; 4 Gambar; 7 LampiranrnD) Kata kunci : Evaluasi Resep, Amlodipin, Hipertensi, Rawat Jalan, Rumah Sakit PMIrnE) Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang utama hingga saat ini. Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi pada berbagai organ target, sehingga memerlukan penatalaksanaan serius. Penatalaksanaan hipertensi dibagi dua yaitu penatalaksanaan non-farmakologis dan farmakologis. Penatalaksanaan farmakologis berupa pemberian obat antihipertensi, salah satunya golongan Calcium Channel Blocker (CCB). Amlodipin adalah salah satu kelas terapi CCB yang merupakan first-line drug pada pasien hipertensi tingkat satu maupun tingkat dua dan pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta seperti asma bronkial dan renovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan amlodipin pada pasien hipertensi di RS PMI Bogor. Penelitian dilakukan secara retrospektif yaitu dengan mengumpulkan data dari arsip resep serta buku register pasien rawat jalan periode Juli-Desember 2012 dengan menggunakan desain deskriptif cross-sectional berdasarkan Standar Pelayanan Medis (SPM) RS PMI dan pustaka yang digunakan dalam evaluasi. Hasil penelitian terhadap 418 sampel pasien inklusi pada evaluasi ketepatan penggunaan amlodipin berdasarkan diagnosis penyakit dan dosis menunjukkan 100% penggunaan amlodipin tepat diagnosis penyakit pasien dan tepat dosis. Berdasarkan potensi terjadinya interaksi obat, paling banyak terjadi interaksi farmakokinetik yaitu antara amlodipin dengan digoksin sebanyak 47,06%. Terdapat 119 kombinasi terapi antihipertensi dengan kombinasi obat paling banyak digunakan adalah golongan CCB dengan ACE-I sebanyak 59,66%. Berdasarkan penulisan serta kesesuaian obat dengan Formularium Rumah Sakit (FRS) ditemukan sebanyak 71,93% pasien sudah mendapatkan obat generik dan sebanyak 100% obat sudah sesuai dengan FRS. Kesimpulan penggunaan amlodipin pada pasien inklusi di RS PMI Bogor sudah tepat berdasarkan SPM RS PMI serta pustaka yang digunakan dalam evaluasi.rnF) Daftar Rujukan : 26 buah ( 1992 – 2013 )rnG) Drs. Agus Purwanggana, M.Si, Apt. ; Supriati, S.Si, Apt.
Tidak tersedia versi lain