Text
ISOLASI, ELUSIDASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA KIMIA DALAM FRAKSI n-BUTANOL DARI EKSTRAK ETANOL KACANG KARA BENGUK ( Mucuna Pruriens (L.) DC)
ABSTRAKrn(A) EKA JOHAROTUN YUNIA (2009210056)rn(B) ISOLASI, ELUSIDASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA KIMIA DALAM FRAKSI n-BUTANOL DARI EKSTRAK ETANOL KACANG KARA BENGUK ( Mucuna Pruriens (L.) DC)rn(C) xii + 64 halaman; 2013; 7 tabel; 13 gambar dan 7 lampiranrn(D) Kata kunci : Mucuna pruriens (L.) DC, glikosida, kara benguk, toksisitasrn(E) Kacang kara benguk (Mucuna pruriens (L.) DC) pemanfaatannya belum diketahui secara luas di Indonesia. Bagi masyarakat daerah Jawa Tengah kacang kara benguk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tempe. Selain itu dalam penelitian sebelumnya kacang kara benguk digunakan sebagai antitumor karena mempunyai aktivitas toksik. Pada penelitian ini dilakukan isolasi, elusidasi, uji toksisitas dimulai dari maserasi dengan pelarut etanol yang kemudian dipartisi dengan n-heksan, etil asetat, n-butanol dan air. Fase n-butanol yang diperoleh difraksinasi dengan kromatografi kolom menggunakan etil asetat- metanol (5:1), etil asetat- metanol (2:1), etil asetat-metanol (1:1), n-butanol- asam asetat glasial-air (6:2:1). Fraksi-fraksi yang diperoleh dianalisis dengan KLT dan dilakukan uji toksisitas pada fraksi tersebut. Fraksi yang memiliki nilai LC50 terkecil dilakukan permurnian dengan KLT preparatif. Hasil penelitian menunjukkan fraksi KBB 2 ( Kara benguk n-butanol 2) merupakan fraksi teraktif dengan nilai LC50 60,89 bpj. Berdasarkan hasil analisis data dari spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Fourier Transform Infra Red (FTIR), H-NMR, isolat KBB 2 (Kara Benguk n-butanol 2) diduga adalah senyawa golongan glikosida.rn(F) Daftar rujukan : 23 buah (1982-2012)rn(G) Dr. Bambang Mursito, M.Si, Aptrn(H) 2013
Tidak tersedia versi lain