Text
PEMERIKSAAN JUMLAH ERITROSIT PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINFEKSI ISOLAT Trypanosoma evansi YANG BERBEDA KEGANASANNYA
ABSTRAKrnrnrn(A) MUTIARA FEBRIA (2009210135)rnrn(B) PEMERIKSAAN JUMLAH ERITROSIT PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINFEKSI ISOLAT Trypanosoma evansi YANG BERBEDA KEGANASANNYArnrn(C) xi + 32 halaman; 4 tabel; 3 gambar; 4 lampiran; 2013rnrn(D) Kata kunci : Trypanosoma evansi, eritrosit, isolat, trypanosomiasisrnrn(E) Trypanosoma evansi merupakan hemaprotozoa yang ditransmisikan melalui vektor lalat penghisap darah (Haematophagous flies). Parasit ini menyebabkan terjadinya penyakit Surra pada hewan yang terinfeksi. Pada penelitian sebelumnya, penyakit Surra atau trypanosomiasis ini dapat menyebabkan gejala anemia yang berakibat pada kematian. Beberapa isolat T. evansi telah berhasil dikoleksi dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya Bangkalan, Pidie, dan Pemalang. Perbedaan isolat yang digunakan, dilaporkan memiliki keganasan yang berbeda pula. Perbedaan keganasan ini diperiksa dari kemampuan T. evansi membunuh mencit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati perbedaan jumlah eritrosit yang berkaitan dengan anemia terhadap mencit yang telah diinfeksi isolat Trypanosoma evansi yang berbeda keganasannya. Pengamatan daya hidup mencit dilihat dari kemampuan mencit tersebut dapat bertahan hidup setelah melalui periode pre-paten, sedangkan untuk pemeriksaan jumlah eritrosit dilakukan selama 2 hari sekali menggunakan Dacie’s Formol Citrate sebagai larutan pengencer, kemudian dihitung pada kamar hitung eritrosit menggunakan hemasitometer (Neubauer Improved) dengan perbesaran 400x pada mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keganasan antara masing-masing isolat, dimana isolat Bangkalan dan Pidie masuk kedalam biotipe 1 sedangkan isolat Pemalang masuk kedalam biotipe 2. Jumlah eritrosit pada kontrol normal memiliki rentang yang berkisar antara 2,04 x 106 sel/mm3 – 7,28 x 106 sel/mm3, dan kondisi anemia hanya terjadi pada beberapa ekor mencit yang diinfeksi isolat Pemalang. Pada pengamatan daya hidup mencit, diperoleh data bahwa mencit yang mengalami kematian memiliki jumlah eritrosit dalam rentang normal. Sehingga kematian yang terjadi pada mencit tidak berhubungan dengan kondisi anemia. Perbedaan keganasan yang terjadi tidak mempengaruhi jumlah eritrosit mencit, analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah eritrosit mencit disetiap kelompok isolat (p>0,05). rnrn(F) Daftar Pustaka : 27 (1984 – 2013)rnrn(G) Drh. Didik Tulus Subekti, M.Srnrn(H) 2013rnrn
Tidak tersedia versi lain