Text
AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU LEBAH (Apis mellifera) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa MULTIRESISTEN DAN Staphylococcus aureus YANG RESISTEN TERHADAP METISILIN
ABSTRAKrn(A) OLLYVIA AMBAR RINDU (2012210202)rn(B) AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU LEBAH (Apis mellifera) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa MULTIRESISTEN DAN Staphylococcus aureus YANG RESISTEN TERHADAP METISILINrn(C) xi + 83 halaman; 5 tabel ; 5 gambar ; 21 lampiranrn(D) Kata kunci: Madu, Lebah Apis mellifera, Infeksi,rnStaphylococcus aureus resisten metisilin (MRSA), Pseudomonas aeruginosa multiresistenrn(E) Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan yang merupakan ancaman bagi masyarakat, terutama masalah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian mengenai bahan alam penghasil antibakteri alternatif. Madu lebah Apis mellifera merupakan salah satu bahan alam yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain karena rasanya yang manis, madu juga memiliki manfaat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari madu lebah Apis mellifera terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa multiresisten dan Staphylococcus aureus resisten metisilin. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode dilusi kaldu dengan berbagai konsentrasi (20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% v/v) serta uji konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode dilusi kaldu dengan konsentrasi antara 15%v/v sampai 50%v/v. Hasil uji antibakteri membuktikan bahwa madu dengan konsentrasi 40% memiliki aktivitas sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. aeruginosa multiresisten dan S.aureus resisten metisilin. Hasil uji konsentrasi hambat minimum (KHM) madu yang efektif adalah pada konsentrasi 25% terhadap P. aeruginosa multiresisten dan pada konsentrasi 40% terhadap S. aureus resisten metisilin. Simpulan, madu lebah Apis mellifera memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa multiresisten dan Staphylococcus aureus resisten metisilin.rn(F) Daftar Rujukan: 43 buah (1980 – 2016).rn(G) Dra. Syarmalina, M.Si., Aptrn(H) 2016
Tidak tersedia versi lain