Text
Uji Aktivitas Antimikroba Metabolit Sekunder Kapang Endofit Dari Daun Dan Ranting Tanaman Berduri (Calotropis gigantea L.Dryand.)
ABSTRAKrn(A) AINUN APRIANI PRATIWI (2008210011)rn(B) UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA METABOLIT SEKUNDER KAPANG ENDOFIT DARI DAUN DAN RANTING TANAMAN BIDURI (Calotropis gigantea L.Dryand.).rn(C) iv + 74 halaman: 7 tabel: 27 gambar: 13 lampiran.rn(D) Kata kunci : kapang endofit, metabolit sekunder, fermentasi, uji aktivitas antimikroba, Calotropis gigantea L.Dryand.rn(E) Perkembangan pengobatan saat ini semakin baik dengan dukungan sumber daya alam yang ada terutama sebagai antimikroba, dalam pemanfaatannya menghasilkan suatu bahan obat baru dalam bidang kesehatan khususnya farmasi. Salah satu pemanfaatannya adalah tanaman herbal, namun masalah lahan yang terbatas menjadi persoalan mengembangkan penelitian, untuk mengantisipasi masalah tersebut digunakan mikroba endofit, dapat berupa bakteri atau kapang. Kapang endofit memiliki potensi besar sebagai penghasil metabolit sekunder, yang berfungsi sebagai antimikroba. Salah satu contoh tanaman yang dapat digunakan adalah biduri (Calotropis gigantea L.Dryand.). Metode isolasi yang digunakan adalah tanam langsung, yaitu dengan menanam daun dan ranting tanaman biduri dalam media PDA (Potato Dextrose Agar) kemudian dilakukan pengamatan morfologi kapang endofit secara makroskopik (visual) dan mikroskopik (slide culture), dari isolasi tersebut didapat 8 isolat tunggal. Difermentasi dalam media PDY (Potato Dextrose Yeast) dengan metode goyang selama 12 hari. Supernatan yang didapat diekstraksi dengan pelarut yang tingkat kepolarannya berbeda n-heksana, etil asetat, n-butanol, lalu ekstrak pekat dari masing-masing pelarut dilakukan penapisan fitokimia dan uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar (disc diffusion). Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa pada ekstrak fase n-heksana tidak ditemukan adanya daya hambat, pada ekstrak fase etil asetat dan ekstrak fase n-butanol ditemukan adanya daya hambat dengan terbentuknya zona hambat pada sekitar cakram. Ekstrak yang memiliki potensi terbesar sebagai antimikroba adalah isolat CG.r IIId1 dari ekstrak fase etil asetat, isolat CG.d IIIb1, CG.d IIIa1, CG.r IIId1, dan CG.r IIIe1 dari ekstrak fase n-butanol.rn(F) Daftar Pustaka : 31 Buah (1986-2013)rn(G) Prof. Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt.rn(H) 2013
Tidak tersedia versi lain