Text
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS, ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN TEMPURUNG KENARI (Canarium indicum L.)
ABSTRAKrn(A) TJOENG LADY (2012210274)rn(B) UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS, ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L.) DAN TEMPURUNG KENARI (Canarium indicum L.)rn(C) xi + 73 halaman ; 13 tabel ; 11 gambar ; 10 lampiranrn(D) Kata kunci: asap cair, tempurung kelapa, tempurung kenari, DPPH, BSLTrn(E) Tempurung kelapa dan tempurung kenari merupakan limbah yang telah menjadi perhatian karena jumlahnya yang sangat banyak. Tempurung tersebut kemudian diinovasikan dan diolah menjadi asap cair yang digunakan sebagai pengawet alternatif untuk ikan ataupun daging asap karena mempunyai sifat antimikroba dan antifungi. Asap cair inilah yang kemudian ingin diteliti terhadap aktivitas antioksidan maupun toksisitasnya. Uji antioksidan terhadap asap cair dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal bebas dengan menggunakan DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) 0,4 mM untuk mendapatkan nilai IC50. Uji toksisitas dilakukan secara Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menggunakan larva Artemia salina Leach bertujuan untuk mendapatkan nilai LC50. Isolasi lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom dan identifikasi senyawa dengan spektrofotometri inframerah dan kromatografi gas – spektroskopi massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair tempurung kelapa dan tempurung kenari tidak memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut 312,8 dan 301,5 bpj dan uji toksisitas asap cair tempurung kelapa dan asap cair tempurung kenari memiliki LC50 berturut-turut 124,8 dan 116,0 bpj, kedua asap cair tersebut tergolong dalam kategori toksik. Isolasi lebih lanjut dilakukan terhadap asap cair tempurung kenari, didapatkan fraksi dengan nilai LC50= 51,1 bpj. Identifikasi senyawa dalam fraksi menggunakan kromatografi gas – spektroskopi massa dan spektrofotometri inframerah, diduga mengandung senyawa E-15-Heptadesenal, 6,7,8,9-tetrahidro-3-metoksimetil-5, 9-dimetil-8-hidroksi-nafto[1,2-b]furan, 1-Dokosena, 2,4-difenil-6-metilpiridin-1-oksida, Androst-7-en-3-ol.rn(F) Daftar Rujukan: 21 buah (1982 - 2015)rn(G) Prof. (ris) Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc.rn(H) 2016
Tidak tersedia versi lain